KlikFakta.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus mulai bersiap menangani kemarau panjang tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus sudah menyiapkan beberapa langkah.
Dalam rapat koordinasi di BPBD Kudus, Kamis (8/6/2023) lalu terbentuk satuan tugas (satgas) siaga kekeringan.
Mereka bertugas memantau sekaligus mendata wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Selanjutnya berdasarkan data itu melakukan tindak pencegahan dan penanggulangan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Djunaedi mengungkapkan tim ini terbentuk sebagai tindak lanjut dari prediksi BMKG. Yang mana menyebut wilayah Kudus akan mengalami kekeringan hingga enam bulan ke depan.
Berkaca pada beberapa tahun terakhir, Kudus memiliki potensi kekeringan yang kecil.
Untuk menangani kekeringan di musim kemarau panjang tahun ini, Kudus telah bersiap dengan satu juta liter air bersih. JUmlah itu setara dengan 200 tangki air bersih berkapasitas 5000 liter.
“Jumlah air bersih yang kami sediakan masih bisa bertambah karena nantinya BPBD Kudus juga akan menggandeng perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau coorporate social responsibility (CSR),” kata Djunaedi.
Adapun potensi kesulitan air bersih tersebar di delapan desa di Kecamatan Undaan.
Meski telah memiliki sediaan air bersih dalam jumlah besar, ia berharap masyarakat tetap waspada pada dampak musim kemarau antara Mei hingga September 2023.
Pihaknya masih meyakini potensi kekeringan esktrem di Kudus sangat minim. Alasannya, karena perkembangan cuaca masih kemarau basah sehingga masih terjadi hujan.
Kemudian, mudahnya jaringan air di masyarakat melalui PDAM maupun Pamsimas.
“kami melihat makin banyak pamsimas yang didirikan oleh desa. Hal ini tentu sangat membantu dalam hal penyediaan air bersih,” katanya.
Sumber: Muria News, Medcom
