KlikFakta.com, KUDUS – Puluhan pemuda Desa Cendono berkumpul bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama mendiskusikan sejarah dan potensi nilai sosial budaya desa di Dukuh Cendono, Desa Cendono, Kamis (29/12) malam.
Hadir pula pada kesempatan itu Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Lilieq Ngesti Widyastuti. Dalam forum tersebut, dirinya menaruh harapan kepada pemuda dan masyarakat Cendono untuk menggali potensi sejarah desa.
“Ini potensi luar biasa yang harus diangkat dan digarap oleh para pemuda kreatif di sini, semoga ini bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Menurut Lilieq, Desa Cendono memiliki nilai sosial budaya dan narasi sejarah yang kuat. Ia juga mengaku banyak belajar dari tokoh setempat tentang Pangeran Cendono, masjid tua yang didirikan sejak 1776, kayu Nogososro dan masih banyak lagi.
Disisi lain, Kiai Saifuddin juga mendukung adanya upaya pemajuan nilai sosial budaya yang ada di Desa Cendono. Menurutnya langkah itu penting agar generasi muda masa depan tidak mengalami ‘kepaten obor‘ (terputusnya komunikasi antar anggota keluarga besar).
“Kebudayaan atau tradisi masa lalu banyak menyimpan kearifan yang penting untuk dilestarikan sampai kapanpun,” paparnya.
Dirinya menambahkan, Nabi Muhammad sendiri mencontohkan bagaimana syariat Islam itu dengan mengakomodasi budaya lokal. Seperti halnya aqiqah dan tawaf dulu diadopsi dari budaya lokal masyarakat Arab. Hanya saja, yang tidak sesuai syariat beliau ganti sehingga tidak membawa dampak buruk bagi pelakunya.
“Walisongo pun juga banyak mengakomodasi budaya lokal dalam dakwahnya. Jadi, tidak semua kebudayaan lokal itu pasti bertentangan dengan syariat Islam,” tandasnya. ( ADM )
Appreciate the recommendation. Will try it out.