KlikFakta.com – Plastik adalah salah satu barang yang tidak bisa dihindari manusia. Penggunaan skala besar-besaran ini tentu akan menimbulkan limbah yang tidak main-main.
Selain limbah plastik yang bisa dilihat dengan mata telanjang, limbah plastik juga ditemui dalam bentuk sangat kecil. Atau disebut mikroplastik yang sama atau bahkan bisa jadi lebih bahaya dari plastik biasa.
Berikut adalah fakta-fakta yang perlu anda ketahui tentang mikroplastik.
Seperti namanya, mikroplastik adalah partikel plastik sangat kecil. Ukurannya lebih kecil dari 5 mm.
Ada dua kategori mikroplastik, yaitu primer dan sekunder.
Mikroplastik primer adalah partikel kecil plastik yang biasanya digunakan untuk kepentingan komersial. Biasa terdapat di produk kecantikan, serat mikro pakaian dan tekstil, serta jaring ikan.
Sedangkan mikroplastik sekunder adalag partikel yang berasal dari penguraian barang plastik yang lebih besar. Seperti botol plastik dan tempat makanan.
Penguraian ini bisa terjadi karena faktor lingkungan, misalnya radiasi sinar matahari dan gelombang laut.
Paparan panas pada produk plastik yang masih kita gunakan secara terus menerus juga akan menimbulkan mikroplastik.
Contohnya centong plastik yang secara terus menerus terpapar panas dari nasi dan magic jar.
Seperti sifat plastik umumnya, mikroplastik tidak bisa terurai habis dengan mudah. Butuh waktu ratusan sampai ribuan tahun untuk benar-benar hilang.
Tentunya ini akan sangat merusak lingkungan.
Plastik yang terbuang di saluran air akan mengalir sampai sungai lalu ke laut dan terpecah menjadi partikel kecil. Sering nampak pasir kecil berwarna warni di pantai, sebenarnya itu plastik.
Ada sangat banyak mikroplastik di lautan.
Jika plastik besar bisa melilit biota laut atau justru termakan oleh mereka. Maka mikroplastik hidup berdampingan dengan mereka. Sehingga mikroplastik ini ada dalam tubuh biota laut.
Seperti yang dipaparkan National Geographic, mikroplastik sudah terdeteksi dari mulai plankton hingga paus. Sampai makanan laut komersial dan air minum.
Semakin membuat rumit, mikroplastik tidak semudah itu dihilangkan. Kita pun tidak tahu dengan apa mikroplastik itu bersentuhan, sehingga kemungkinan bisa bersentuhan dengan bahan berbahaya.
“Plastik dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air dan semakin kecil ukuran partikel plastik, ia akan semakin efisien dalam mengakumulasi toksin,” ucap peneliti Dr.rer.nat. Dwi Amanda Utami dalam kuliah tamu Program Studi Oseanografi yang merupakan bagian dari Program NUSANTARA “Mengenal Sampah Laut Mikroplastik”, Jumat (26/11/2021)
Mikroplastik juga bisa ada di makanan
Panas bisa membuat plastik terpecah menjadi fragmen lebih kecil. Botol air minum, kotak makan, tempat makanan, toples. adalah beberapa contoh sederhana barang di sekitar kita yang mengandung mikroplastik.
Memanaskan makanan dalam wadah plastik, lama penyimpanan, dan jenis plastik yang digunakan akan menimbulkan mikroplastik.
Mikroplastik ini kemudian berpindah ke makanan. Salah satu yang paling sering ditemui adalah partikel bisphenol A (BPA).
Faktanya, sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan 5 kali lebih banyak dibandingkan di Amerika.
“Langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai dan melakukan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle),” pesan Amanda.
Sumber:
https://education.nationalgeographic.org/resource/microplastics