Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pj Bupati Jepara Kenalkan Pohon Kalimasada Khas Karimunjawa ke Palembang

Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta memperkenalkan pohon kalimasada khas Karimunjawa kepada warga Palembang. Hal tersebut dilakukannya dalam Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang berlangsung pada 2 hingga 5 November 2022 di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

KlikFakta.com, PALEMBANG – Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta memperkenalkan pohon kalimasada khas Karimunjawa kepada warga Palembang. Hal tersebut dilakukannya dalam Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang berlangsung pada 2 hingga 5 November 2022 di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam rangkaian kegiatan JKPI, para peserta yang terdiri dari kepala daerah se-Indonesia diminta untuk membawa pohon khas dari daerah masing-masing.

Kali ini, Edy Supriyanta membawa bibit pohon Kalimasada untuk ditanam di Palembang bersama kepala daerah lainnya. 

Pohon Kalimasada tersebut, ditanam di halaman Museum Sultan Mahmud Badarudin II Kota Palembang, kawasan wisata Benteng Kuto Besak.

“Kami membawa pohon Kalimasada untuk dikenalkan dalam konggres JKPI IX, di Palembang,” kata Edy Supriyanta. 

Pohon Kalimasada tersebut, ditanam bersama bibit pohon lainnya yang dibawa oleh masing-masing kepala daerah peserta Konggres JKPI.

Ada 44 kepala daerah dari 73 peserta mewakili kabupaten dan kota se Indoensia hadir dalam pembukaan Rakernas IX JKPI, Rabu, 2 November 2022. 

Kayu Kalimasada yang dibawa Pj. Bupati, biasanya disandingkan dengan Kayu Dewandaru, dan Setigi. Banyak masyarakat menyakini kayu tersebut dapat meningkatkan kewibawaan seseorang.

Itu sebabnya, dua jenis kayu ini banyak dibuat menjadi tongkat komando, sebagai cenderamata saat ke Karimunjawa. Tidak hanya itu, kayu ini juga diyakini masyarakat dapat dijadikan penangkal pengaruh buruk di dalam rumah.

Kepala Disparbud Jepara Zamroni Lestiaza, Rabu (3/11/2022) mengatakan, selain penanaman pohon, juga ada penampilan kesenian, seminar, pameran produk, dan permainan tradisional.

Kabupaten Jepara juga membawa tim kesenian yang menampilkan tarian Dewi Tri Sekti, yang menggambarkan tiga tokoh wanita Jepara (Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A Kartini). Juga memperkenalkan berbagai macam produk khas Jepara untuk dipamerkan. 

“Selain informasi pariwisata, kami juga membawa batik, tenun troso, monel juga disertakan ikut ke Palembang,” kata Zamroni.  

Kongres JKPI ini turut menyampaikan kumpulan kota-kota se Nusantara yang mempunyai pusaka atau peninggalan sejarah masa lampau.

Jepara sendiri mempunyai banyak peninggalan pusaka, termasuk Masjid peninggalan Ratu Kalinyamat di Mantingan, Benteng VOC, Situs Candi Angin di Desa Tempur, Klenteng Welahan, juga warisan budaya lainnya. Jepara pertama kali menjadi anggota dalam Rakernas JKPI mulai tahun 2019, di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 

“Para anggota JKPI ini mempunyai visi yang sama untuk mempertahankan peninggalan yang ada,” kata dia. 

FERDY

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *