KlikFakta.com, JEPARA – Hari Museum Nasional diperingati setiap 12 Oktober setiap tahunnya. Keberadaan museum bagi bangsa Indonesia tentu sangat penting, terutama dalam upaya pelestarian dan kemajuan kebudayaan.
Museum adalah rumah peradaban, tempat tumbuh dan berkembangnya kemampuan berpikir serta kreativitas masyarakat. Tak terkecuali di Jepara.
Hal tersebut dikatakan Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Zamroni Lestiaza saat memberikan sambutan dalam rangka memperingati memperingati Hari Museum Nasional di Museum RA Kartini Jepara, Rabu (12/10/2022).
Acara tersebut dikemas dengan Semarak Museum RA Kartini Jepara (Semuria). Berbagai kegiatan ikut menyemarakkan Peringatan Hari Museum Nasional.
Rangkaian kegiatan Semuria diawali pada tanggal 16 September 2022 melalui talkshow di LPPL Kartini FM. Selain itu, diselenggarakan talkshow “Museum Kartini Menginspirasi”, seminar “Batik dalam Lintasan Sejarah Jepara”, workshop “Konservasi Koleksi berbahan Kayu dan Batu”, belajar bersama di museum (BBM) “Gerabah Mayong Jepara”, pameran hasil BBM, Festival Permainan Tradisional, lomba foto, hingga lomba-lomba yang mengangkat potensi kekayaan seni budaya Jepara.
Hadir Kepala Perangkat Daerah terkait, Budayawan, siswa siswi SMA dan SMK, serta tamu undangan.
Dalam sambutannya Zamroni Lestiaza mengatakan, keberadaan museum RA Kartini merupakan momentum untuk memperkuat edukasi sejarah bagi pengunjung dan seluruh masyarakat Jepara. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Jepara.
“Museum itu dimaknai sebagai rumah belajar atau pusat belajar. Kita juga kenalkan potensi wisata melalui Museum RA Kartini,”katanya.
Zamroni Leztiaza menceritakan sejarah Museum RA Kartini Jepara dibangun di pusat kota. Luasnya mencapai 5210 meter persegi dan luas bangunan 890 meter persegi. Museum ini didirikan 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojowardowo.
Sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soedikto.
Renovasi Museum RA Kartini dilakukan selama tiga tahun. Pada 2016 untuk renovasi Ruang I. Ruangan ini menyimpan koleksi barang-barang RA Kartini. Kemudian 2017 renovasi Ruang II, dan 2018 renovasi bagian luar serta Ruang III.
“Silahkan masyarakat berkunjung ke Museum RA Kartini. Sekarang bangunan dan interiornya sudah bagus. Semoga semakin banyak wisatawan dari luar yang ingin belajar tentang sejarah Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini,”terangnya.
Lebih Lanjut, Zamroni pada tahun 2022, Museum RA Kartini mampu menaikkan statusnya menjadi Museum terstandarisasi Tipe B, dari semula Tipe C pada tahun 2019. Hal ini berdasarkan evaluasi standarisasi museum oleh Kemendikbudristekdikti. Sesuai dengan standarisasi, museum telah memiliki SDM yang telah lolos uji kompetensi sesuai dengan standar BNSP.
“Saya berharap ada dukungan dari semua pihak. Sehingga bisa naik tingkat menjadi Tipe A. Kepada insan pengelola museum senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan inovasi bagi kemajuan museum yang dikelola. Harapannya, dapat menampilkan koleksi terbaiknya untuk menarik pengunjung yang datang ke museum,”pungkasnya.
FERDY