KlikFakta.com, Jawa Tengah – Aplikasi Jalan Cantik catat 7.190 aduan masyarakat terkait jalan rusak di Jawa Tengah (Jateng). Dari jumlah tersebut, 3.739 laporan telah ditindaklanjuti dan dikerjakan, 1.253 sedang proses, 133 laporan ditolak, dan sisanya menunggu verifikasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng AR Hanung Triyono mengungkapkan aplikasi Jalan Cantik menjadi upaya Gubernur Ganjar Pranowo mempercepat perbaikan jalan rusak.
Hanung mengatakan, sejak diluncurkan pada 28 Juni 2019, hingg kini sudah tercatat 7.190 aduan.
Dari jumlah tersebut, pada tahun 2022 saja sudah mencapai 1.016 aduan. Sebanyak 418 aduan sudah selesai dikerjakan, 11 laporan dalam proses pengerjaan, 26 laporan ditolak dan sisanya masih proses verifikasi.
“Pelaporan atau keluhan masyarakat lewat Instagram, Facebook, bisa Laporgub, aplikasi Jalan Cantik, maupun langsung ke Pak Gub, itu banyak yang memanfaatkan kanal,” kata Hanung, mengutip suarajawatengah.id, Minggu (3/7/2022).
Untuk mempercepat proses, lanjutnya, setiap kanal pelaporan memiliki tenaga administrasi masing-masing. Setiap laporan yang diterima akan langsung dijawab atau dikerjakan pihak terkait.
Setiap laporan disertai identitas pelapor, alamat lengkap, serta foto titik kerusaan.
“Kita konfirmasi ke teman-teman, kalau itu adalah jalan kabupaten/kota, saya kirimkan ke Kepala DPU-nya. Nanti akan ada kawaban. Kalau itu belum tertangani, nanti program ke depan mau apa,” ujarnya.
Slalu ada petugas jaga sehingga begitu menerima aduan akan langsung ditindaklanjuti. Jika sudah selesai maka petugas akan mengambil fotonya saat itu juga.
“Kalau kamu memerintah teman-teman penanganan di lapangan tidak lebih dari 24 jam. Maksimal 1×24 jam harus selesai,” kata Hanung.
Saat ini, petugas biasanya sampai lokasi sekitar 3 jam setelah laporan. Waktu pengerjaan antara 3 hingga 8 jam. Sudah ada sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) se-Jateng yang bersiaga.
Pihaknya mengimbau agar bersabar setiap kali ada perbaikan jalan. “Di situ ada pekerjaan yang harus buka tutup jalan. Kita sengkuyung bareng bahwa kita akan memperbaiki dengan simultan dan berkelanjutan,” kata Hanung.
Dari total panjang jalan provinsi yang mencapai 2.404,741 kilometer, jalan sedang tapi cenderung rusak hanya 10 persen atau sekitar 140 km.
Titik jalan rusak diantaranya wilayan timur ruas Surakarta-Gemolong-Geyer, Semarang-Godong-Purwodadi-Blora, dan Kuwu-Galeh-Ngrampal.
Meskipun anggaran daerah tidak terlalu besar, pihaknya akan mencari potensi anggaran seperti dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), Inpres, dan lainnya.
“Kita coba menggali potensi untuk mencari solusi guna pemeliharaan rutin, dan untuk peningkatan jalan kita mintakan dari pusat (APBN),” katanya.