Ketua PA GMNI Kudus Achmad Yusuf Roni memantau berjalannya vaksinasi di Desa Pladen (foto : ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Vaksinasi tahap pertama untuk masyarakat di Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, difasilitasi oleh Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kudus.
Diketahui, PA GMNI bekerjasama dengan Kodim 0722/Kudus, Puskesmas Jekulo, dan Pemdes Pladen, dengan jumlah vaksin sebanyak 200 dosis yang telah disiapkan.
Ketua PA GMNI Kudus Achmad Yusuf Roni mengatakan saat dilakukan pendataan masyarakat Desa Pladen sangat antusias. Dan 80 persen warga Desa Pladen mendapat jatah vaksinasi.
“Karena ini vaksinnya terbatas, jadi sebelumnya kita data dulu. 80 persen kuotanya untuk wara Desa Pladen, sisanya umum,” kata Yusuf yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Komisi D DPRD Kudus, Sabtu (31/2021).
Yusuf mengaku, dipilihnya Desa Pladen, lantaran pihaknya mendapatkan laporan masih sedikit warga desa yang berminat untuk divaksin. Untuk mengedukasi masyarakat, ia datang langsung dan mengajak para warga supaya mau melakukan vaksin nantinya.
“Ya alhamdulillah seperti yang terlihat, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi,” terangnya.
Lanjut Yusuf, pihaknya juga menyampaikan usulan kepada pemerintah daerah Kudus, jika vaksin sudah ada untuk bisa diajukan ke desa-desa. Agar desa bisa bergerak cepat melakukan proses vaksinasi.
“Ini lebih efektif dan efisien menurut saya,” kata Yusuf.
Yusuf berharap, dengan adanya vaksinasi ini, herd immunity masyarakat Kudus bisa terbentuk segera. Sehingga ke depannya persebaran virus covid-19 bisa semakin kecil persentasenya bahkan berhenti.
“Insyaallah persebaran covid bisa minim sekali dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Perekonomian bisa bangkit lagi,” terangnya.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Jekulo Emy Ruyanah menyampaikan hingga proses vaksinasi selesai ada 229 orang yang mendaftar vaksinasi. Namun, hanya 207 orang yang tervaksin, sisanya ada yang ditunda dan ada yang ditolak. Yang artinya ada 20 vial vaksin yang terpakai.
“Yang ditolak itu ternyata sudah terdaftar vaksin gotong royong,” jelas Emy.
Emy merincikan, selain yang ditolak, 22 orang yang tidak tervaksin ada yang bermacam-macam alasannya. 9 orang diketahui sebagai penyintas covid, 1 orang memiliki penyakit diare parah, 6 orang hipertensi, 1 orang autoimun, 4 orang memiliki penyakit Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sedangkan 1 orang sisanya ditolak.
Ra