Hartopo mengambil sumpah jabatan (foto : istimewa ) |
KlikFakta.com, KUDUS – Setelah menjabat Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus selama satu setengah tahun lebih HM Hartopo resmi dilantik menjadi bupati secara definitif sisa jabatan 2018-2023 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Acara pelantikan digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat (9/4/2021). Bupati bersama Forkopimda Kudus datang langsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Acara dilanjutkan dengan pelantikan Mawar Hartopo sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus dan Ketua Dekranasda Kabupaten Kudus oleh Ketua TP PKK Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo.
Usai dilantik jadi Bupati Kudus Hartopo berziarah ke makam mantan bupati kudus yang berada di belakang masjid angung (foto : istimewa) |
Usai dilantik, Bupati Kudus Hartopo menyampaikan komitmen untuk siap menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, melalui reformasi birokrasi.
“Reformasi birokrasi tentunya harus ditata sampai ke akar-akarnya. Masalah birokrasi diperbaiki terus karena itu menunjang kinerja kita bersama untuk membangun kudus. Kami bekerja sebagai abdi negara dengan pengabdian untuk membangun Kudus,” ujarnya.
Lanjut Hartopo, ia juga akan memprioritaskan soal pemulihan ekonomi masyarakat Kudus yang terdampak Covid-19.
“Prioritas kita itu banyak. Terkait masalah bagai mana pemulihan ekonomi kita. Pemulihan pasca untuk warga masyarakat yang kemarin terkena covid,” kata Hartopo di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (9/4/201).
Hartopo di damping istri memberi sambutan di pendapa kabupaten di depan pimpinan OPD |
“Jadi pemulihan-pemulihan itu bagaimana kita akan menargetkan bisa memperdayakan UMKM di Kudus ini,” imbunya.
Tak hanya itu, Hartopo juga akan menjalankan program baru yang ia beri nama Gasik. Menurutnya, gasik adalah gerakan aman, sehat, indah dan kreatif.
“Tapi namanya Gasik sendiri itu artinya bagi saya, kita harus bisa bersih-bersih dan mendahului. Jadi jangan sampai kota ini kotor intinya dan kelihatan cantik,” ucap dia.
Selain itu, Hartopo juga menanggapi masalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang disampaikan Gubernur Jateng. Dirinya mengaku siap menegakkan peraturan yang berlaku terkait keberadaan lahan hijau agar tak berkurang. Pasalnya, lahan hijau mempunyai fungsi vital dalam kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana.
“Tata ruang untuk lahan hijau tidak boleh dikurangi lagi, karena Kudus termasuk kabupaten yang luas wilayahnya kecil. Maka, kalau ada bangunan-bangunan liar di lahan hijau, akan kita tertibkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyampaikan pesan khusus kepada Bupati Kudus tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih. Dirinya meminta agar Pemkab Kudus melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh. Hal tersebut dapat dimulai dengan mengubah mindset komponen penyelenggara pemerintahan.
“Kalau mau berdikari dalam bidang ekonomi, didukung dengan birokrasi bersih, pasti akan melaju kencang. Karena yang mau investasi tidak akan merasa dipersulit,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga memacu pemulihan ekonomi di Kabupaten Kudus. Ganjar mengapresiasi inovasi dalam ekonomi kreatif yang sudah ditonjolkan Kabupaten Kudus. Maka dari itu, pihaknya meminta peningkatan Sumber Daya Manusia supaya terus ditingkatkan.
“Untuk kudus, dengan berbagai inovasinya sudah keren. Nuansa dalam menumbuhkan ekonomi kreatifnya sudah jalan, tinggal menyiapkan SDM-nya,” pungkasnya.
Diketahui, usai dilantik oleh Gubernur Jateng, Hartopo tiba di Kudus sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, Hartopo langsung turun menuju Masjid Agung untuk menjalankan shalat ashar berjamaah.
Usai shalat, Hartopo melanjutkan berziarah ke makam mantan bupati yang letaknya berada di belakang Masjid Agung Kudus.
Setelah itu, dengan berjalan kaki Hartopo menuju Pendapa Kabupaten, disambut oleh para pimpinan OPD dan tokoh masyarakat.