Museum atau situs purbakala merupakan aset bangsa terpenting bagi pengembangan sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sejarah, pastinya memiliki berjuta pengetahuan di masa lampau. seperti pada masa nenek moyang kita dahulu. Hal ini dapat dilihat dari fosil-fosil yang ditemukan.
Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten kudus merupakan salah satu desa yang memiliki banyak bukti temuan sejarah. Desa ini memiliki destinasi edukasi fosil yang disebut sebagai Situs Purbakala Patiayam. Situs Purbakala ini berada di kawasan perbukitan di perbatasan, yaitu Antara kota Kudus dan Kota Pati.
Sejak tahun 2005 sampi sekarang beberapa fosil binatang purba disimpan disana. Fosil-fosil purba itu diantaranya fosil gading gajah, Fosil Antelope, Tempurung Kelapa Dengan tanduk rusa, fragmen kepala kerbau, kaki kuda purba, fragmen rahang bawah badak, bermacam-macam gigi dan lain-lain.
Sebelum bangunan Museum purbakala ini dibangun, fosil-fosil yang ditemukan di Patiayam dulunya dititipkan di rumah warga sebagai bentuk usaha penyelamatan dan pelestarian terhadap fosil sebagai benda cagar budaya.
Tahun 2013 didirikan bangunan sederhana diatas tanah milik pemerintah desa Terban yang disewa oleh pemerintah kabupaten Kudus untuk membangun gedung museum. Bangunan sederhana ini disfungsikan sebagai tempat menampung, menyimpan dan menyelamatkan temuan fosil yang sudah semakin banyak.
Sebagai salah satu bentuk penyelamatan cagar budaya di Situs Patiayam maka dibangun Gardu Atraksi atau Gardu Pandang di lereng sebelah barat Gunung Nangka. Gardu ini berfungsi sebagai bangunan perlindungan temuan fosil yang masih dibiarkan berada di lokasi tempat penemuannya.
Istimewanya di Patiayam itu, semua fosil utuh matinya disana dan ada proses fosilisasi. Dari anatomi tubuh hewan ditemukan dalam satu kapasitas dan 100 persen anatomi tidak menjadi fosil. Disana juga ditemukan manusia purba jenisnya Homo Erectus, tapi fosilnya disimpan di Museum Geology Bandung karena penemunya berasal dari sana.
Patiayam disebutkan sudah menjadi situs Homonid di Indonesia karena ditemukannya 7 otot tengkorak dan gigi geraham. Untuk manusia di Patiayam minim karena endapan mungkin terlalu dalam. Padan bulan Desember dan Januari ditemukan temuan baru berupa gading, rahang, kaki, dan kepala gajah.