Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Protes PT. Jiale, Masyarakat Peduli Lingkungan Gemulung Pasang Spanduk

Klikfakta.com, JEPARA – Spanduk bernada protes kepada PT . Jiale Indonesia Textile banyak terpasang di beberapa sudut Desa Gemulung Kecamatan Pecangaan Jepara sejak Selasa (28/7). Salah satu spanduk yang cukup mencolok berbunyi “Kembalikan Tanah Wakaf Masjid Di Dalam PT. Jiale kepada Warga Gemulung”.

Dari hasil penelusuran klikfakta, spanduk-spanduk itu dipasang Senin Malam (27/7) oleh sekelompok warga yang menamakan diri sebagai Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Gemulung.

Seperti diketahui. Dalam surat permohonan izin mengemukakan pendapat yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Resort Jepara, Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Gemulung akan memasang spanduk dan banner sepanjang Jalan Kali Sari Desa Gemulung Pecangaan Jepara.

Terkait hal tersebut, salah seorang warga Desa Gemulung yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan adanya tanah wakaf di dalam bangunan pabrik PT. Jiale.

“Memang, ada tanah wakaf masjid di dalam Pabrik, tapi setahu saya sudah disewa oleh PT. Jiale. Bahkan, konon pada saat pembebasan lahan, tanah wakaf masjid itu sudah ditukar guling dibelikan tanah lain yang lebih luas. Hanya saja, Undang-undang wakaf tidak memperbolehkan tukar guling kecuali untuk kepentingan umum dan kepentingan negara”, ujar sumber tersebut.

Selain itu ia juga tidak membantah jika persoalan tanah wakaf masjid ini masih terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapi Petinggi Gemulung AS. ia juga menyebut, Masyarakat Peduli Lingkungan yang mengatasnamakan warga Desa Gemulung tak lain adalah para pendukung AS.

Lebih lanjut sumber tersebut mengatakan, sebenarnya PT. Jiale sudah cukup baik. Warga disekitar dibolehkan melamar bekerja di pabrik. Ekonomi warga sekitar Kali Sari atau Kali Paras juga banyak yang membuka warung makan atau toko kelontong. Bondo deso juga disewa dalam jangka 3 tahunan.

“Kami berharap kasus ini segera disidangkan dan mempunyai kekuatan hukum agar masyarakat Desa Gemulung bisa bekerja dengan tenang. Pemerintah Desa juga makin transparan dan akuntabel”.jelasnya.

Editor : Ali Akbar.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *