Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Menciptakan Generasi Literasi Milenial

Oleh : Ahmad Kharis (Dosen IAIN Salatiga)
Kecakapan dasar yang harus dimiliki oleh seorang manusia atau individu agar dapat menyerap berbagai informasi sehingga mampu mengatasi permasalahan hidup yang dihadapi dan menjadi manusia yang berbudaya baca dan berbasis ilmu pengetahuan adalah arti membaca (Listiyawati dkk, 2007). Menurut data riset UNESCO dikutip dari laman (kominfo.go.id, 2017) menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah dalam hal literasi dunia. Kondisi memprihatinkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% dari 1000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Perlu dicermati dari data tersebut adalah hanya menyebutkan minat baca belum tentu satu orang tersebut gemar membaca bahkan menjadikannya budaya.
            Penelitian yang dilakukan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menyebutkan kemampuan membaca, berhitung dan pengetahuan sains anak-anak Indonesia berada dibawah negara-negara Asia Tenggara. Seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Disisi lain, penelitian dari “Most Littered Nation in The World’ yang dilakukan oleh CCSU (Central Connecticut State University) pada bulan Maret 2016. Menjelaskan negara Indonesia menduduki ranking 60 dari 61 negara mengenai minat baca. Meskipun patut bangga kondisi infrastruktur Indonesia berada diurutan ke-34 mengungguli beberapa negara eropa seperti Jerman, Portugal, Selandia baru dan Korea Selatan (Kompas.com, 2016).
            Berdasarkan hasil penelitian diatas perlu tindaklanjut sinergitas lebih komprehensif antar sektor lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat. Pemerintah yang berfungsi sebagai lembaga negara pengayom masyarakat melalui kebijakan-kebijakan publik mempunyai kekuatan untuk menggerakkan budaya literasi semakin baik. Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang dinahkodai Kementerian Sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Seharusnya program ini mampu mengakomodir kepentingan pemerintah mengimplementasi budaya gemar membaca selain meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Perlu inovasi melalui mekanisme jemput-bola antara pendamping dengan keluarga dampingan.
            Pihak swasta turut menciptakan iklim literasi di tengah-tengah masyarakat melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR)/ Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Amanat pemerintah melalui Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa perusahaan yang melakukan alur bisnis dengan cara eksploitasi sumber daya alam wajib bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar sesuai yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Konteks literasi bagi sektor swasta adalah turut berperan serta menciptakan kesadaran literasi terhadap masyarakat sekitar melalui kerjasama program kerja LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) atau tokoh masyarakat, pemuda dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
            Langkah konkret yang bisa diwujudkan sebagai upaya peningkatan budaya gemar membaca atau literasi melalui Taman Baca Masyarakat. Menurut Sutarno NS (2008) menjelaskan tempat yang sengaja dibuat pemerintah, perorangan atau swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan (buku, artikel, cerpen, karya sastra, komik, novel dan lainnya), guna menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang berada di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM).  Hadirnya TBM ditengah-tengah masyarakat menurut Buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006:1) mempunyai manfaat yang besar kepada masyarakat yaitu menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih tanggung jawab melalui ketaatan terhadap aturan yang ditetapkan dan membantu pengembangan kecakapan membaca serta menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
           
            Selain memberikan kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga melakukan berbagai kegiatan guna menumbuhkembangkan minat dan kegemaran budaya membaca. Akan lebih menarik kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat bersinergi menciptakan Taman Bacaan Masyarakat.  Berikut ini tips yang bisa lakukan kampanye giat literasi melalui Taman Baca Masyarakat (TBM) antara lain :
                             
            Pertama, Niat adalah elemen sangat penting dan harus dimiliki oleh pemerintah, swasta serta masyarakat agar inisiasinya terwujud hendaknya menguatkan niat bersama. Niat itu seperti surat jika salah menuliskan salah alamat akan sampai salah tempat. Semua amal/kegiatan tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
            Kedua, kapasitas relawan berhubungan bagaimana seorang relawan mampu upgrading perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal kampanye literasi marak dilakukan diberbagai sudut kota hingga desa sangat masif dibutuhkan relawan berkompetensi dan skill teknologi informasi yang mumpuni. Disisi lain, dedikasi yang tinggi bagian penting kesolidan tim.
            Ketiga, lokasi belajar menjadi bagian yang bersifat komplementer, karena kegiatan taman baca masyarakat bisa dilaksanakan dimanapun berada mengingat target pembaca yang lebih spesifik. Manfaatkan ruang lingkungan sekitar seperti ruang sosial anak-anak, pos kamling, balai pertemuan, teras kampung atau tempat berkumpul masyarakat. Dorong hadirnya inovasi menciptakan program literasi yang sesuai dengan tema lokal. Trik ini mempunyai keunggulan akan mampu menarik simpati masyarakat terhadap eksistensi taman baca masyarakat.
            Keempat, program kerja merupakan susunan daftar kegiatan yang dirancang untuk dilaksanakan dalam periode tertentu. Biasanya program kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama satu tahun. Tujuannya menjadi tolak ukur pencapaian kinerja tim atau kepengurusan. Dalam konteks ini berkaitan aktifitas belajar disesuaikan kapasitas dan kebutuhan anak-anak seperti kelas film, teater, drama, musik, dongeng, menulis dan lainnya.
            Kelima, sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang (Dale: 1969). Meskipun buku merupakan sumber primer instalasi primer Taman Baca Masyarakat, perlu kombinasi instalasi lain misalnya film, internet, permainan tradisional, music tradisional serta pemanfaatan alam sekitar sebagai penunjang meningkatkan daya kognitif, afektif dan psikomotorik.
            Keenam, kolaborasi bermaksud kampanye literasi perlu kerja barengan dengan pihak lain untuk mengembangkan inovasi . Mengapa aspek kolaborasi menjadi bagian yang paling penting dari inisiasi TBM ? Karena anda tidak bisa melakukan semua program kegiatan sendirian. Justru akan mendatangkan kesulitan jika semua pekerjaan dilakukan sendirian. Semua titik-titik yang berawal dari prototype hingga berkembang besar membutuhkan pihak lain untuk diajak kolaborasi. Jika ada TBM yang seluruh keanggotaan struktural diisi hanya seorang maka mustahil jika bisa membawa kepuncak kesuksesan dan besar.
            Ketujuh, road map merupakan sebuah peta jalan yang berisi perencanaan yang menggambarkan bagaimana suatu lembaga atau instansi akan berkembang nantinya. Biasanya peta jalan dibuat sebagai instrumen penyelaras rencana anggaran dalam rangka pengembangan lembaga bersangkutan. Peta jalan yang berisi beragam rencana-rencana seperti rencana panjang berdurasi 5 tahunan, rencana pendek yang berdurasi setahun sehingga melalui kegiatan yang konkret tersusun sistematis akan menciptakan input, proses, output dan evaluasi.
            Kedelapan, publikasi sangat penting bagi TBM sebagai media promosi, sosialisasi dan eksistensi ditengah-tengah arus informasi yang cepat dan sporadic. Melalui cara kreatif undang publik dan stakeholder sekitar seperti Lurah, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kepala Daerah hingga Anggota Dewan. Pemanfaatan teknologi terkini melalui media sosial seperti menjadi anggota facebook, instagram, snapchat, twitter, youtube dan media sosial lainnya. Sebarkan praktik baik yang telah dilakukan TBM ketika pertama kali berdiri sampai waktu yang tidak ditentukan agar menginspirasi viewerselalu menyebarkan semangat positif dalam hidup.
Demikian tips yang bisa dilakukan sebagai pegiat literasi, aktor pemberdayaan masyarakat, tenaga pendidik, kelompok kritis lainnya. Taman Baca Masyarakat merupakan tempat yang nyaman untuk membaca berbagai macam sumber pengetahuan. Jendela dunia dengan mudah dibuka hanya membaca buku. Maka kembangkanlah Taman Baca Masyarakat agar manfaatnya lebih terasa. Analogi sebuah rumah, pemilik bisa mengetahui keadaan dalam rumah. Tetapi untuk melihat kondisi di luar rumah maka kita dapat keluar rumah lewat pintu atau minimal jendela dihiasi pemandangan yang beragam.
Selamat Berproses Sahabat Cendekia …

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *