KlikFakta.com, KUDUS – Rencana penggabungan sekolah atau regrouping Sekolah Dasar di Kudus kembali diproses. Rencananya akan ada 25 sekolah yang menjadi sasaran regrouping.
Rencana ini telah mendapat izin dari Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).
Menurut Sam’ani, regrouping menjadi solusi dari masalah siswa yang minim dan kekurangan guru. Pasalnya untuk saat ini, jumlah guru di Kudus terus mengalami penyusutan akibat memasuki usia pensiun.
“Di SD kan juga banyak kekurangan guru, nanti kita berdayakan,” ujar Sam’ani, Rabu (9/4/2025), melansir dari Zonanews.id.
Setiap bulan, lanjut Sam’ani, hampir 30 guru di Kudus yang pensiun. Artinya, dalam setahun ada sekitar 400 guru yang memasuki masa pensiun.
Keberadaan guru yang masih aktif mengajar pun tidak merata. Karena itu pihaknya menilai regrouping bisa menjadi pemecahan masalah.
“Ini juga sebagai upaya pemerataan guru, karena Kudus juga kekurangan guru,” terangnya
Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyebut ada sekitar 25 sekolah yang diproses menjadi sasaran regrouping.
Pihaknya mempertimbangkan keberadaan siswa yang minim dan lokasi yang masih satu kompleks.
“Saat ini masih proses komunikasi dengan korwil, tokoh masyarakat dan pihak desa. Begitu pasti, akan diserahkan ke dinas (disdikpora), untuk ditindaklanjuti,” terangnya.
Anggun menerangkan, kategori sekolah minim siswa yakni jumlah siswanya di bawah 60 anak. Kemudian, untuk sekolah dalam satu kompleks yang dimaksud, seperti SDN 2 dan 4 Ngembalrejo di Kecamatan Bae.
“Regrouping juga menjadi salah satu solusi untuk menangani sekolah rusak yang butuh perbaikan dengan anggaran besar, dan mengatasi masalah kekurangan guru,” tambahnya.
Anggun melanjutkan, saat ini, Kabupaten Kudus mengalami kekurangan sekitar 800 guru. Lalu ada pula kekosongan jabatan 100 kepala sekolah yang tersebar di sembilan kecamatan.