KlikFakta.com, KUDUS – Prestasi membanggakan baru saja ditorehkan oleh tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus.
Tim yang beranggotakan Muhammad Farrel Ardan (XI-8), Huwayda Syifa Ayesha Utomo (XI-7), Ayu Cetta (XI-7), Meizagian Raffangga Dwinanta Hidayat (XI-7) dan Aqueene Keneisha Noreen (X-4) sukses mengamankan Silver Medal dalam kompetisi World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2024.
Adapun pembimbing mereka adalah Ibu Naelatuzurroh, S.Pd.
Tim ini mengikuti lomba secara online dengan mengusung judul penelitian “MEDICLEA (Medicated Hard Candy) : Funtional Anti-Inflammatory and Antifungal Candy From Parijoto and Green Grass Jelly Leaves For Cancer Sores”.
Penelitian ini menginovasi pembuatan permen obat sebagai alternatif obat sariawan yang efektif dan mudah diterima dengan menggunakan bahan alami. Yakni tanaman parijoto dan cincau hijau yang mengandung senyawa antijamur dan antiinflamasi.
Kompetisi ini diselenggarakan Lembaga The Indonesian Young Scientists Association (IYSA), berkolaborasi dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), di Yogyakarta, 10-14 Oktober 2024.
Ada 549 team dari 16 negara yang mengikuti kompetisi ini. Di antaranya Indonesia, Bangladesh, Korea Selatan, Vietnam, Turkey, Iran, Nepal, Mexico, Hongkong, Yaman, Thailand, Pakistan, Filiphina, Malaysia Bulgaria dan Argentina.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak sangat bersyukur atas prestasi peserta didiknya.
“Luar biasa anak- anak MAN 2 kudus kita. Kalau kemarin anak- anak telah mempersembahkan prestasi yang luar biasa di tingkat nasional, kali ini anak- anak semakin membanggakan karena berhasil memboyong medali di tingkat internasional,” ujarnya di Kudus, Selasa (15/10/2024).
Syafak berharap prestasi ini semakin menguatkan posisi MAN 2 Kudus sebagai madrasah riset yang berkarakter dan mendunia.
Farrel, salah satu tim riset mengaku bahagia dan bangga atas kemenangan membanggakan ini.
“Tim kami sangat solit, kerjasamanya sangat apik, sehingga kami mudah untuk berkolaborasi dan akhirnya atas pertolongan Allah dan doa dari seluruh Bapak ibu guru, semoga kami selalu dalam keberuntungan,” sebutnya.
Farel mengaku ini adalah lomba taraf internasional perdananya.
Ia pun berharap senantiasa konsisten dalam menggali potensi dirinya.
“Semoga ke depan kami tetap istikomah dalam budaya lomba dan istikomah pula dalam budaya prestasi, demi masa depan kami dan MAN 2 Kudus,” pungkasnya.
Sumber: laman resmi Kemenag RI
Hello, just waanted to say, I enjoyed his post. It wwas helpful.
Keeep onn posting!