KlikFakta.com, KUDUS – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus belum menghitung ukuran susu yang masuk menu uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Walhasil, harga menu MBG diperkirakan akan membengkak.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengaku pihaknya belum menghitung detail harga susu.
Hal ini menyebabkan harga menu per porsinya tidak lagi Rp 15 – 16 ribu. Melainkan bisa mencapai Rp 20 ribu per porsinya.
”Karena kami belum menghitung menu susunya. Kalau di Cilegon bisa Rp 16 ribu sudah termasuk susu itu karena harga menu makanannya lebih terjangkau dan porsinya sedikit,” katanya, Kamis (29/8/2024).
Tambahan susu memungkinkan adanya tambahan harga sekitar Rp 3 sampai 4 ribu.
Pihaknya berencana menggunakan susu ukuran 125 ml untuk siswa SD dan 200 ml untuk siswa SMP.
”Untuk di daerah Cilegon kemarin waktu kami ke sana ukuran susunya juga beda. Perkiraan kami untuk menu makanannya (Cilegon) sekitar Rp 12 ribu,” sambungnya.
Di daerah lain, pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis berkisar lima hingga enam hari. Bahkan Salatiga mengambil waktu hingga sepuluh hari.
”Daerah Salatiga berani mengambil 10 hari dengan estimasi per harinya menghabiskan Rp 400 juta dengan menggandeng CSR. Mereka berani menyasar semua sekolah di Salatiga,” terangnya.
Sementara di Kudus, Anggun menyampaikan pihaknya kemungkinan hanya menyasar beberapa sekolah saja.
Pada beberapa hari sebelumnya pihaknya merencanakan enam sekolah sebagai sasaran uji coba program Makan Bergizi Gratis ini.
”Kami tetap menggandeng CSR. Pada pekan ini atau pekan depan kami akan rapat lagi dengan pak Sekda dan OPD terkait,” imbuhnya.
Diketahui, uji coba program MBG juga mengalami molor.
Rencana awal pelaksanaan pada 23 September 2024 hingga 27 September 2024 berubah menjadi mulai 30 September 2024.
Selain itu, jumlah sasaran 2.225 siswa sekolah di Kabupaten Kudus untuk jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP kemungkinan juga akan berubah jumlahnya.
Sebab, tiga daerah lain seperti Salatiga, Tegal, dan Surakarta yang menjadi daerah sample uji coba program MBG ini tidak menyasar jenjang PAUD dan TK lantaran waktu sekolah yang tidak sampai siang hari.
sumber: Muria News