KlikFakta.com, PATI – K (29), seorang ayah di Kabupaten Pati tega melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri.
Tak sampai di situ, ia juga tega mengancam akan membunuh anaknya jika melapor.
Untuk menyembunyikan aksinya, pelaku memaksa korban suntik KB setiap 3 bulan sekali.
Kasus ini terungkap saat korban yang kini berusia 18 tahun memberanikan diri melaporkan perbuatan sang ayah kepada pamannya.
Kini pelaku sudah diamankan kepolisian dan mendekam di rutan Mapolresta Pati.
Kepada petugas, pelaku mengakui kebejatannya.
Kasatseskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengakui memperkosa anak kandung di rumah dan hotel. Perbuatannya itu dilakukan mulai Maret 2023 hingga Juni 2024.
“Saat ini, korban mendapat perlindungan di rumah salah satu keluarganya di luar Kabupaten Pati dan sedang dalam pendampingan Dinas Sosial Kabupaten Pati untuk mendapatkan bantuan psikologis yang diperlukan,” kata Alfan, Jumat (12/7/2024).
Alfan Armin menyebut pihaknya telah memeriksa enam orang yang kini berstatus saksi. Keenam orang itu dari pihak keluarga maupun hotel tempat terjadinya pelecehan tersebut.
“Selain itu pihak yang menyuntik KB pada korban juga telah diperiksa sebagai saksi,” terangnya.
Pelaku melancarkan aksi dengan memanfaatkan kelengahan saat ibu korban tak ada di rumah.
“Modusnya, korban diajak oleh tersangka yang juga ayah kandungnya untuk pergi jualan ke Pati dengan mengendarai mobil. Lalu korban diajak tersangka ke sebuah hotel di wilayah Pati, ” terangnya.
Korban awalnya sempat menolak, namun pelaku mengancam akan membunuh korban.
Selain itu korban juga ditakut-takuti jika pelaku akan menceraikan ibunya.
“Terkait dengan kasus ini, kami juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Pati untuk melakukan pendampingan psikologis terhadap korban,” tambahnya.
Menurut Tenaga Profesional Psikis UPTD Dinsos Pati Dita Nurlitasari, korban saat ini mengalami depresi akibat perbuatan sang ayah. Bahkan ia ketakutan bila bertemu dengan orang asing.
“Dia ada indikasi depresi dan histeris ketika bertemu dengan orang baru, terutama laki-laki. Tidak mau berinteraksi selain perempuan. Kalau ketemu orang baru, dia langsung histeris nangis-nangis,” ungkap Dita.
Sumber: BeritaSatu.id, Suara Merdeka Muria