KlikFakta.com, JEPARA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko menegaskan agar masyarakat tak mempercayai oknum yang mengaku bisa meluluskan kandidat dalam proses seleksi penerimaan aparatur sipil negara (ASN).
Pasalnya, proses perekrutan PNS dilangsungkan dalam proses yang bersih dan transparan.
“Saya adalah ketua tim seleksi penerimaan. Saya sendiri yang tanda tangan pengumuman kelulusan. Tapi saya jamin, (meskipun) menghadap saya bawa ingkung, bawa kambing sekalipun, tidak akan ada pengaruhnya. Saya tidak bisa meluluskan,” katanya saat membuka pembinaan dan pengarahan bagi tenaga non-ASN Setda Jepara di Gedung Ratu Shima pada Selasa (23/1/2024).
Pada awal tahun 2024, pemerintah memang mengumumkan rencana penerimaan ASN yang direncanakan hingga tiga kali dalam satu tahun.
Sebagai Pejabat Yang Berwenang (PYB) di bidang kepegawaian di Jepara, Edy Sujatmiko menyebut kewenangan itu pun tidak memberinya kemampuan mempengaruhi hasil tes. Sebaliknya, kerap ada oknum yang bermain dalam proses seleksi penerimaan ASN.
Oknum itu mengaku bisa meluluskan dengan cara meminta uang muka dalam jumlah tertentu. Hal itu dilakukan untuk mencari keuntungan pribadi.
“Oknum seperti ini adang-adang. Kalau calon korbannya lulus, dia akan meminta pelunasan. Padahal dia tidak bisa melakukan apa pun. Lulus atau tidak, ya, sebenarnya sesuai kemampuan jenengan mengerjakan soal,” tegasnya.
Sebaliknya, kalau tidak lulus, meskipun uang muka dikembalikan, oknum tersebut tidak mengalami kerugian apa pun.
Dengan kondisi tersebut, dia meminta para tenaga harian lepas (THL) yang sejauh ini belum bisa lulus seleksi ASN, untuk menyukuri pekerjaannya dengan cara bekerja ikhlas.
Kepala Bagian Umum Setda Jepara Anjar Jambore Widodo mengatakan, di lingkungan Setda Jepara saat ini terdapat 79 tenaga non-ASN. Selain administrasi, mereka di antaranya bekerja sebagai tenaga kebersihan, sopir, teknisi, pengamanan dalam, hingga pramusaji. adv