KlikFakta.com, JEPARA – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menjawab permasalahan para petani di Jepara melalui Rembuk Tani pada Jumat (29/9/2023).
Rembuk Tani ini berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Keling. Pj Bupati bertemu sejumlah kelompok tani dan berdialog untuk mendukung kemajuan sektor pertanian.
Hadir mendampingi Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara Diyar Susanto, Kepala Diskominfo Arif Darmawan, dan para pejabat terkait.
“Alhamdulilah Kabupaten Jepara selau swasembada beras. Jepara menglami surplus beras sebesar 38 ribu ton (2022). Sedangkan untuk tahun ini sampai bulan Agustus sudah tercapai 7 ribu ton beras,” ungkap Edy Supriyanta.
Meskipun mengalami surplus beras, Edy mengingatkan agar mempertahankan stabilitas harga beras di kalangan masyarakat. Jangan sampai ada lonjakan harga, dan hingga tidak terkendali.
Antisipasinya bisa melalui pasar murah di sejumlah tempat secara rutin, sehingga gejolak harga bisa tertangani.
“Saya sudah dapat laporan, beras mundak (beras naik), regone larang (harganya mahal), juga minyak. Saya minta DKPP untuk melakukan upaya interfensi menjaga kestabilan harga untuk bantu masyarakat,” kata Edy.
Disampaikan, pertanian adalah sektor penopang perekonomian nasional. Di Jepara, sektor pertanian memiliki peran penting dalam struktur PDRB, yakni di urutan ke-3 dengan sumbangan 12,77 persen.
Tahun ini, Kabupaten Jepara mendapat bantuan Menteri Keuangan intensif fiskal serta diarahkan pada bidang pertanian. Termasuk untuk pembangunan irigasi, jalan usaha tani (JUT), hingga pengadaan bibit atau penih tanaman.
Dalam Rembuk Tani tersebut, Pj. Bupati menerima berbagai macam masukan dari para petani khususnya di wilayah Kecamatan Keling.
Hal ini sebagaimana disampaikan peternak Desa Banyumanis Ali Yusakan, berharap adanya penambahan tenaga kesehatan hewan di Jepara. Selain itu, berharap adanya pembangunan pasar hewan keling yang dinilai sudah tidak layak.
“Ini akan kita tindaklanjuti. Pasar Hewan Keling bisa dimasukkan dalam rencana pembangunan 2024,” kata Edy Supriyanta.
Selain itu juga ada pengurus KWT (Kelompok Wanita Tani) Kecamatan Keling Rubiati, yang meminta adanya pelatihan packaging untuk pengemasan produk pertanian serta pemasaran produk jadi.
“Ini nanti produknya bisa dipasarkan di Pendopo Kabupaten. Saat ada tamu dari luar kota, akan kita tunjukkan produk makanan hasil olahan wanita tani ini,” ungkap Edy.
Selain itu, Edy merespon mengenai pembangunan jalan usaha tani (JUT), serta saluran irigasi. Termasuk penggunaan pupuk pengganti bahan kimia. adv