klikFakta.com, JEPARA – Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif menyambut baik rencana pembuatan sudetan di sungai Mayong lama atau Kali Mati. Proses pembuatan itu kini telah memasuki tahap sosialisasi ke warga Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong, dan warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari.
Pemkab Jepara telah melakukan sosialisasi kepada warga di dua desa tersebut. Karena letak Kali Mati berada di tengah-tengah desa tersebut.
Pria yang akrab disapa Gus Haiz itu mengaku sudah mengecek kondisi Kali Mati. Menurutnya, pembuatan sudetan ini bisa menangani banjir yang kerap terjadi tiap musim hujan.
Dia membeberkan pembuatan sudetan ini membutuhkan lebar 60 meter. Sementara saat ini lebar Kali Mati 20 meter. Permasalahannya, di samping kiri-kanan sungai itu merupakan lahan milik warga.
“Jadi butuh pembebasan lahan kanan-kiri 20 meter, sepanjang 1,5 km,” kata Gus Haiz, Sabtu (9/9/2023).
Sebagai pihak legislatif, kata dia, pihaknya akan mengawasi semua tahapan pembuatan sudetan. Dia mengajak semua pihak agar turut bekerjasama pembuatan infrastruktur ini. Pasalnya, rencana pembuatan sudetan sudah ada sejak 2 tahun lalu. Namun urung terlaksana karena sejumlah kendala. Terutama faktor pembebasan lahan.
Saat ini APBD Jepara mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan di area Kali Mati. Dia mengajak masyarakat mensukseskan pembuatan sudetan ini.
“Ini tinggal menunggu deal-dealan harga (lahan dengan warga),” bebernya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Jepara akan sosialisasi kepada warga Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong dan Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, ihwal pembuatan sudetan.
Tahapan pembuatan sudetan ini diawali dengan normalisasi sungai Mayong mati atau dikenal warga setempat Kali Mati. Setelah dinormalisasi, Kali Mati berfungsi sebagai sudeta Sungai SWD (Serang Wulan Drainase) I dan SWD II.
Pelaksanaan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut setelah pertemuan dengan Tim BBWS Pemali Juwana pada Maret 2023 lalu. Dalam pertemuan itu dibahas rencana penanganan banjir di kawasan tersebut. (ADV)