KlikFakta.com – Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyinggung ujian praktik SIM C yang menggunakan pola angka delapan dan zig zag.
Hal itu ia utarakan dalam pidatonya di Upacara Wisuda Kepolisian yang disiarkan langsung melalui Youtube pada 20 Juni 2023 lalu.
Listyo berujar ujian itu menyulitkan dan tidak semua orang bisa lulus termasuk anggota kepolisian.
“Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan. Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. Yang namanya melewati zig zag itu masih sesuai atau tidak,” ungkapnya.
“Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki,” katanya lagi.
Ia merasa, ujian SIM seharusnya menekankan nilai pengemudi yang menghargai keselamatan pengguna jalan dan punya keterampilan berkendara. “Saya kira itu yang menjadi utama,” katanya.
Selanjutnya, Listyo pun mengungkapkan kemungkinan para wisudawan di hadapannya yang akan lulus ujian SIM hanya 10 persennya.
“Saya kira, ini yang di sini kalau saya uji dengan materi tes yang ada ini mungkin dari 200 yang lulus paling 20. Bener, enggak? Enggak percaya?,” katanya.
Bahkan, saking sulitnya angka delapan dan zig zag ia menilai jika mereka yang lulus bisa menjadi pemain sirkus.
“Karena kalau yang lolos dari situ pasti nanti lulus bisa jadi pemain sirkus,” ujarnya.
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Suryo Nugroho mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti intruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Pihaknya akan mempermudah ujian praktik SIM. “Tentunya akan mempermudah tanpa mengurangi kompetensi,” katanya, melansir dari TribunJateng, Jumat (23/6).
Yang akan dipermudah, kata Agus, adalah angka delapan dan zig-zag. Pasalnya ujian itu menjadi momok bagi para pemohon.
“Aspek praktik tidak usah mbulet-mbulet. Yang penting pemohon SIM punya kompetensi,” tegasnya.