Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Survei Charta Politika Ungkap Pendukung Jokowi Mayoritas Pilih Ganjar di Pilpres

Ganjar Pranowo (Foto: detiknews)

KlikFakta.com – Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang Pilpres 2024. Dalam survei itu, terungkap mayoritas pemilih Jokowi-Ma’ruf pada Pemilu 2019 lalu mendukung Ganjar dalam Pilpres mendatang.

“Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma’ruf, ternyata 61 persen menyatakan memilih Ganjar Pranowo,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melansir DetikNews, Senin (15/5/2023).

Sementara sebanyak 18 persen pendukung Jokowi-Ma’ruf memilih Prabow Subianto di Pilpres 2024.

Yunarto mengungkapkan, sebanyak 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia mengatakan syarat pemimpin dekat dengan rakyat.

Survei ini melibatkan populasi warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilu. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error pada survei ini mencapai 2,82 persen.

Kemudian untuk memperoleh infomasi dari responden melalui wawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih.

Yunarto menambahkan, survei itu juga mengungkapkan tidak ada kebingungan di antara pemilih Jokowi-Ma’ruf untuk mendukung Ganjar Pranowo.

“Jadi di level pemilih, itu ternyata tidak terjadi kebingungan seperti yang coba ditafsirkan dalam peristiwa musra kemarin atau acara-acara relawan Jokowi. Jadi mayoritas memang memilih Ganjar,” terang Yunarto.

Sementara itu, responden yang memilih mendukung Prabowo dan Anies tidak menunjukkan angka signifikan, yakni hanya 18 dan 14 persen.

Survei Charta Politika Indonesia mengungkap adanya kenaikan pemilih Ganjar dari para pendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Ada 57 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf yang memilih Ganjar pada bulan Februari. Dari awal memang ada kecenderungan pemilih Jokowi-Ma’ruf memang sudah memilih Ganjar,” kata Yunarto.

Meskipun begitu, dukungan terhadap Ganjar sempat turun sampai 49 persen karena penolakan Ganjar terhadap Israel dalam Piala Dunia U-20.

“Turun memang di angka 49 persen ini kita harus akui. Tentu saja memang hanya satu momentum yang terjadi pada saat itu terkait dengan isu Piala Dunia U-20,” tuturnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *