KlikFakta.com, JEPARA – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengingatkan seluruh petinggi di Jepara agar tak main-main dalam menggunakan dana desa.
Edy menegaskan bahwa dana desa harus digunakan sebaik-baiknya dengan penuh kearifan serta pertanggungjawaban. Ia juga mengingatkan para petinggi supaya “tidak main-main” dengan anggaran tersebut.
“Uang negara itu jangan dimain-mainkan, konsekuensinya berat,” katanya saat kegiatan pembinaan pengelolaan Anggaran Belanja dan Pendapadatan Desa (APBDesa) di Pendopo Kartini, Kamis (16/02).
Di hadapan para petinggi, camat, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah lain, Edy mengatakan bahwa ke depan pemeriksaan terhadap dana desa akan lebih intensif.
Meski begitu, Edy minta agar upaya itu tak perlu dijadikan momok yang ditakuti selagi penggunaan uang negara sesuai dengan ketentuan. Terlebih, baru-baru ini sudah mendapatkan program pendampingan dari kejaksaan.
“Jangan takut untuk menggunakannya (dana desa), apabila sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada,” ujar Edy.
Khusus bagi para petinggi baru, Pj Bupati Jepara minta supaya tak segan berkoordinasi dan terus belajar. Baik dengan sesama kepala desa, perangkat daerah, maupun kepada instansi vertikal.
Selain itu, pihaknya pun memiliki program rutin kunjungan ke desa. Agenda ini bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi lapangan sekaligus menyerap aspirasi.
Lebih lanjut Edy berharap semua desa dapat mengalokasikan anggaran untuk mendorong program-program prioritas pembangunan. Mulai dari intervensi penuntasan angka kasus tengkes atau stunting yang targetnya adalah nol kasus pada Mei tahun ini.
“Nanti di Mei 2023 sudah tidak ada lagi saya dengar (kasus tengkes). Saya minta para petinggi cek terus, gerakkan semua elemen organisasi,” tuturnya.
Edy meminta supaya alokasi dana desa bisa menyentuh pada penanganan kemiskinan ekstrem. Program tersebut mulai dari rehab rumah tidak layak huni, jaminan kesehatan warga, hingga mengurangi angka pengangguran terbuka.
Di sisi lain, Edy juga mengajak para petinggi dan perangkatnya untuk sama-sama mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah masing-masing.
Meski saat ini level kerawanannya sudah sedikit menurun, dari semula tingkat dua menjadi lima se-Jawa Tengah. “Kemarin tingkat dua, sekarang sudah turun menjadi tingkat lima,” kata dia. (adv)
Nice