KlikFakta.com – Jumlah korban tewas terus bertambah dalam peristiwa bom bunuh diri di masjid di Kota Peshawar, Pakistan, Senin (30/1).
Terbaru, Kepala Polisi Peshawar Mohammad Aijaz Khan mengatakan 61 orang tewas dan 157 lainnya luka-luka.
CNBC merilis, setidaknya lima sub-inspektur dan imam masjid Maulana Sahibzada Noorul Amin termasuk di antara yang tewas.
Seorang pejabat kepolisian mengungkapkan, beberapa bagian masjid runtuh dan diyakini mengubur beberapa orang di bawahnya.
“Kami saat ini fokus pada operasi penyelamatan. Prioritas pertama kami adalah menyelamatkan orang-orang yang terkubur di bawah puing-puing,” kata penanggung jawab operasi penyelamatan Bilal Faizi.
Belum jelas bagaimana pembom itu bisa masuk ke masjid yang penjagaannya sangat aman. Tepatnya empat lapis keamanan dalam garis polisi.
Terkait hal ini, Kepala Kepolisian Provinsi Moazzam Jah Ansari mengatakan mereka sedang menyelidiki ledakan itu dan bagaimana pelaku bom memasuki masjid.
Banyak pihak menduga kelompok terorsi Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang bertanggungjawab atas ledakan.
Namun sebagaimana melansir CNN, seorang juru bicara TTP, Muhammad Khorasani membantah pihaknya terlibat serangan bom bunuh diri di masjid di Peshawar itu.
“Mengenai insiden Peshawar, kami menganggap perlu mengklarifikasi bahwa Tehreek-e-Taliban Pakistan tidak ada hubungannya dengan insiden ini. Menurut undang-undang dan konstitusi umum kami, tindakan apa pun di masjid, madrasah, tempat pemakaman, dan tempat suci lainnya merupakan pelanggaran,” kata Khorasani dalam sebuah pernyataan Senin malam.
Lain halnya dengan pernyataan dari seorang pejabat TTP Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani. Mereka mengklaim ledakan itu adalah “balas dendam” atas kematian militan TTP Khalid Khorasani tahun lalu.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan sedag melakukan penyelidikan dan belum mengkonfirmasi klaim tersebut.