KlikFakta.com – Kebakaran besar melanda wilayah perkampungan kumuh di ibu kota Korea Selatan, Seoul, pada hari Jumat (20/1). Sebanyak 60 rumah yang mayoritas dibangun dari karton dan kayu hancur dilalap si jago merah.
Reuters melaporkan kurang lebih 500 orang terpaksa evakuasi.
Api muncul di Desa Guryong, wilayah kumuh yang berseberangan dengan distrik Gangnam, sebelum fajar. Petugas layanan darurat butuh waktu 5 jam untuk memadamkan api.
Pihak pemerintah mengatakan tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden kebakaran di perkampungan kumuh itu.
Sepuluh helikopter dan ratusan petugas pemadam kebakaran, polisi dan tentara dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Pejabat setempat mengungkapkan, kebakaran parah itu melahap 1 dari 10 rumah di antara lebih dari 600 rumah di Guryong.
“Saya melihat kilatan dari dapur dan membuka pintu, dan api menyembur dari rumah-rumah di sebelah,” kata Shin, wanita berusia 72 tahun salah satu warga yang rumahnya terbakar habis.
“Jadi saya mengetuk setiap pintu di dekat dan berteriak ‘Api!’ dan kemudian menelepon 119,” lanjutnya.
Seorang warga lain, Kim Doo-chun (60) mengatakan keluarganya tidak terdampak kebakaran.
Tapi, dia mengatakan kepada Reuters jika desanya terus berhadapan dengan ancaman kebakaran. Lantaran banyak gang sempit dan rumah terbuat dari kardus.
“Jika kebakaran terjadi di lingkungan ini, seluruh desa bisa berada dalam bahaya jika kita tidak cepat tanggap. Jadi kita telah tanggap bersama selama beberapa dekade,” kata Kim, yang sudah tinggal di daerah itu selama 30 tahun.
Wilayah itu menjadi sangat rentan bukan hanya oleh kebakaran, tapi juga rentan banjir dan penyebaran penyakit.
Sebenarnya pemerintah Seoul berencana membangun ulang dan merelokasi wilayah itu setelah kebakaran apda 2014 lalu. Namun berjalannya lambat karena ada sengketa antara pemilik tanah, penduduk, dan pihak berwenang.
Sengketa ini karena ada argumen tentang ganti rugi dan berhak tidaknya penduduk mendapatkan bantuan pemerintah karena banyak dari mereka adalah penghuni liar.