KlikFakta.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan baru yang menghubungkan Desa Berugenjang dan Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan. Dalam pembangunan jembatan ini, dipastikan tidak akan mengganggu aliran air yang digunakan para petani untuk mengairi sawahnya.
Diketahui, jika sumber dana untuk pembangunan jembatan baru tersebut diperoleh dari anggaran bantuan gubernur (Bangub) sebesar Rp 4 miliar.
Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto menjelaskan, jembatan tersebut direncanakan akan memiliki panjang 12 meter dan lebar 5,4 meter.
Pembangunan jembatan ini menggunakan anggaran bantuan gubernur (Bangub) sebesar Rp 4 miliar.
“Anggarannya kami dapatkan dari Bangub dengan nilai pagu Rp 4 miliar dan nilai kontraknya sebesar Rp 3,8 miliar,” kata Arif saat ditemui awak media di Desa Wonosoco, Senin, 19 September 2o22.
Sejauh ini, dalam pembangunan jembatan baru tersebut tidak ada kendala dan sudah sesuai dengan schedule pengerjaan.
Ia menyebut, progres pembangunan jembatan saat ini masih dalam tahap pembesian. Namun, proses membuat rangkaian pembesian itu tidak dilakukan di lokasi pembangunan.
Setelah rangka pembesian sudah selesai, selanjutnya akan dipasang di lokasi pembangunan jembatan. Pembangunan jembatan akan dilakukan dengan cara dikesdam atau dewatering, yakni membebaskan area konstruksi dari aliran air tanah.
“Rencananya akan dikesdam sebagian saat pembangunan, jadi aliran air tetap masih bisa jalan untuk pengairan sawah,” ucapnya.
Disebutkannya, progres pembangunan jembatan saat ini sudah berjalan sekitar 15-17 persen. Ia menyebut, pembangunan jembatan ini penting untuk dilakukan karena akan menjadi jalan penghubung bagi warga di kedua desa.
“Kami optimis pembangunan jembatan ini bisa selesai tepat waktu yaitu pada tanggal 9 Desember mendatang,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan, pembangunan jembatan tersebut tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Termasuk tidak mempengaruhi aliran irigasi di masa tanam ke satu bagi para petani yang ada di wilayah setempat.
“Pembangunan jembatan ini tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Termasuk penggelontoran irigasi air di masa tanam satu ini, petani tidak usah khawatir karena dipastikan air sampai ke bawah,” ucapnya.
Hartopo memastikan, pembangunan jembatan tersebut dapat selesai tepat pada waktunya. Direncanakan, pembangunan jembatan tersebut akan selesai pada tanggal 9 Desember 2022 mendatang.
“Proses pembangunan akan selesai tepat waktu, ini masih tahap pembesian. Nanti akan dikesdam dulu agar aliran air tidak merendam pembangunan, tapi aliran air tetap jalan dengan pompanisasi,” ujarnya. (***)