KlikFakta.com, KUDUS – Banyak orang menahan emosi pada suatu waktu tertentu. Tentu saja itu hal yang normal, namun memendamnya terlalu lama dapat memicu masalah.
Misalnya, ketika ibu bercerita tentangmu di acara keluarga dan kamu hanya bisa terdiam padahal sebenarnya kecewa. Kamu menahan emosi ini hingga setelah acara selesai, kamu mengungkapkan kekecewaan pada ibumu.
Menahan emosi yang demikian tidak akan membawa dampak signifikan jika mampu mengelola dan mencari penyelesaian bersama.
Lain halnya dengan memendam emosi berlarut-larut. Menghimpun dari Healtline, Verywellmind, Alodokter, dan Hellosehat, berikut adalah dampak dari menahan emosi:
Dampak bagi Mental
Penumpukan Emosi
Menahan emosi bisa menghindarkan diri dari masalah di depan publik, namun bukan berarti emosi hilang seketika.
Faktanya, emosi yang dipendam justru bisa menimbun.
Emosi yang semakin menumpuk pada akhirnya akan keluar dan kamu tidak bisa lagi menahannya. Pada saat ledakan emosi ini terjadi, bisa saja sasaran emosimu bukan orang yang membuatmu merasa demikian.
Kalaupun tidak meluap, emosi yang terpendam dapat menjadi hal di bawah ini.
Mengganggu Kesehatan Mental
Seiring waktu, penumpukan emosi bisa mempengaruhi kepercayaan diri. Kamu mungkin akan merasa tidak ada yang peduli dengan kebutuhan atau keinginanmu. Termasuk menganggap sauara atau pendapatmu tidak penting.
Hal tersebut dapat memicu stres, depresi, atau gangguan kecemasan. Meliputi perasaan hampa, putus asa, hingga diri tidak berguna.
Dampak bagi Fisik
Seperti yang sudah banyak diketahui, ketidakstabilan mental akan memengaruhi kesehatan fisik seseorang.
“Ada beberapa bukti bahwa menahan emosi anda dapat menyebabkan stres fisik pada tubuh. Stres yang ditimbulkan pada tubuh dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung. Efek lain bisa berupa kesulitan memori,” ungkap doktor psikologi dan tersertifikasi terapis pernikahan dan keluarga, Dr. Colleen Mullen.
Penelitian yang dilakukan pada 2013 juga memaparkan jika menahan emosi berkaitan dengan kematian lebih awal.
Teorinya, menahan emosi dapat menambah stres yang kamu alami. Stres menimbun yang tidak tertangani akan berkontribusi pada munculnya penyakit diabetes, masalah tidur, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.
Dampak bagi Kehidupan Sosial
Mengganggu komunikasi
Ketidakmampuan mengekspresikan diri hingga penimbunan emosi dapat memicu konflik yang sebenarnya ingin kamu hindari.
Katakanlah, kamu sedang kesal dengan orang A, namun emosi kamu tertahan sampai bertemu orang B dan justru meluapkan emosi padanya. Tentu hal ini akan mengakibatkan hubungan jadi kurang harmonis.
Kemudian, dengan memendam emosi kamu secara tidak sadar akan menghindari orang yang menyinggungmu. Ini karena ketidakmampuan berdialog secara positif.
Ketika orang yang sangat dekat dan mengenalmu sangat baik tahu kamu sedang ada masalah, sedangkan kamu terus berkata “aku tidak apa-apa”, mereka akan mulai merasa tidak dihargai.
Mereka tahu kamu sedang berbohong pada emosimu sendiri, tapi kamu menolak mereka. Tentu itu akan membuat mereka frustrasi dan akhirnya kehilangan kepercayaan padamu.
Lama kelamaan, tanpa disadari kamu menarik diri dari kehidupan sosial karena merasa tidak ada yang mengertimu dan menilai mengungkapkan perasaan sangat menakutkan.
“Yang paling penting, kecuali anda terbuka dan jujur (pada perasaan anda), bagaimana anda akan terlihat dan dikenal? Dan jika anda tidak dikenal, bagaimana mungkin anda bisa dicintai apa adanya?”
-Shari Foos, MA, MFT, MS.