KlikFakta.com, Jepara – Desa Ngetuk dan Muryolobo, Kecamatan Nalumsari berhasil mencapai kesepakatan rekonsiliasi. Kedua petinggi wilayah ini beserta unsur BPD, pemuka agama, tokoh masyarakat maupun pemuda bersepakat mengakhiri konflik sosial yang dipicu dendam lama.
Kesepakatan menyudahi ketegangan antar dua desa tersebut, ditandai dengan ikrar untuk senantiasa hidup rukun dan damai.
Pj. Bupati lantas meminta agar dua desa itu selalu menjaga ikrar ataupun komitmen tersebut. Harapannya agar kegiatan untuk merukunkan ini menjadi yang terakhir. Seterusnya, kehidupan sosial terjalin harmonis dalam bingkai persaudaraan.
Lebih lanjut Edy pun memerintahkan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan beserta petinggi untuk terus mengawal ikrar damai dua desa ini. Memberikan arahan positif, dan jika menemui kendala diminta mengomunikasikannya.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua DPRD Haizul Maarif, Kapolres AKBP Warsono, Kajari Ayu Agung, dan Dandim 0719/Jepara Letkol Arhanud (Arh) Tri Yudhi Herlambang yang hadir pada pertemuan siang itu.
Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif berharap agar pertemuan kali ini menjadi titik balik terakhir, agar tercipta suatu kedamaian untuk semua. Dia mengimbau untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan antarmanusia. Termasuk sikap merasa saling bersaudara satu sama lain, serta konsep persaudaraan dalam Islam.
Kapolres Jepara AKBP Warsono mengungkapkan pihaknya sangat mendukung supaya momentum ini bisa mengena kepada seluruh lapisan masyarakat. Betapa pentingnya persatuan dan kesatuan, serta menjaga kedamaian.
Kajari Jepara Ayu Agung juga sangat menyayangkan adanya peristiwa duka tersebut. Sebab, menurutnya dapat berdampak pada proses pembangunan daerah.
Dandim 0719/Jepara Letkol Arh. Tri Yudhi Herlambang meminta, adanya pendataan rutin bagi warga yang tengah bekerja di luar desa. Baik mereka yang datang maupun akan pergi. “Sehingga tidak akan terjadi lagi. Dua kampung ini akan menjadi baik lagi, karena kita sama-sama Pancasila, sama-sama Indonesia, bersaudara,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Petinggi Ngetuk Fahrul Lidayano meminta maaf atas ulah oknum warganya yang melakukan perbuatan melawan hukum.
Permintaan maaf Petinggi Ngetuk diterima Petinggi Muryolobo Sunarto. Ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Petinggi Desa Ngetuk.
Di hadapan Forkopimda, Sunarto sebelumnya juga meminta para stakeholder agar lebih meningkatkan pemantauan dan pengarahan. Khusunya ke semua wilayah di Kecamatan Nalumsari, utamanya terhadap peredaran miras sebab telah mengkhawatirkan. Bahkan, parahnya anak kecil pun sudah mengonsumsinya.