KlikFakta.com, Jepara – Pelaksanaan larungan kepala kerbau sebagai rangkaian pesta lomban digelar berbeda dari dua tahun sebelumnya. Kali ini pesta lomban dilaksanakan secara terbuka dan diikuti ratusan perahu nelayan dan warga.
Bupati Jepara Dian Kristiandi memimpin pelaksanaan larungan kepala kerbau dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu menuju lokasi pelarungan yaitu sebelah timur Pulau Panjang atau sekitar 20 mil laut. Ikut dalam rombongan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Jepara dan pejabat terkait.
Tradisi lomban atau larung kepala kerbau digelar Senin (9/5/2022) pagi. Ratusan perahu nelayan dan ribuan masyarakat menyambut antusias prosesi ini. Wajar saja setelah dua tahun mereka tidak bisa menyaksikan secara langsung, kali ini boleh digelar secara terbuka.
Pelarungan dilakukan setelah kapal pengangkut sesaji berhasil menjauh dari perahu dan kapal yang ingin memperebutkan sesaji yang berisi kepala kerbau, ingkung, jajanan pasar, serta kupat dan lepat.
“Kami bersyukur hingga acara tradisi larung kepala kerbau selesai dan kami kembali ke daratan, berlangsung lancar dan tidak ada permasalahan di lapangan,” kata Bupati Jepara Dian Kristiandi.
Menurut bupati, tradisi lomban tahun ini memang berbeda dengan dua tahun sebelumnya, karena masyarakat luas bisa mengikutinya dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Ada lebih dari 109 perahu sesuai laporan, namun jumlahnya lebih dari itu. Karena banyak nelayan dari daerah lain yang mengikuti prosesi ini.
“Kita semua patut berbangga karena perayaan kembali digelar secara meriah seperti sebelumnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan tradisi peninggalan leluhur nenek sebagai ungkapan syukur atas hasil tangkapan nelayan selama setahun,” kata Dian Kristiandi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jepara Sudiyatno mengatakan, selama dua tahun tangkapan ikan menurun hingga 30 persen. Dengan dilaksanakan larungan tahun ini, berharap hasil tangkapan melimpah. Juga diberikan keselamatan untuk para nelayan yang mencari ikan di laut.
“Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan para nelayan Jepara agar tahun ini hasil tangkapan di laut lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.
Dalam pelarungan, kepala kerbau ditempatkan di perahu kecil berikut sesaji berupa hasil bumi. Sementara di sekelilingnya, terdapat perahu nelayan yang berebut untuk mendekat.
Sebelum prosesi pelarungan, digelar doa bersama. Tiba saatnya para nelayan dan warga yang turut dalam pelarungan berebut isi kapal kecil berupa kepala kerbau dan sesaji. Mereka rela melompat ke laut untuk berebut. Konon, sesaji itu terdapat keberkahan. Sementara nelayan lainnya yang tidak ikut berebut memilih mencuci kapal dengan air laut.
Usai prosesi pelarungan, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pantai Kartini Jepara, untuk melaksanakan prosesi kupat lepet.