Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pertama dalam Sejarah, Pementasan Wayang Kulit Digelar di Pulau Nyamuk

KlikFakta.com, Jepara – Sejak Pulau Nyamuk dijamah manusia hingga sekarang menjadi desa, belum pernah sekalipun pertunjukan wayang kulit digelar di pulau yang saat ini dihuni 650 jiwa. Sebagian besar warga Pulau Nyamuk dari suku Jawa. 

Bertempat di lapangan desa setempat, Bupati Jepara Dian Kristiandi, menggelar pertunjukan wayang kulit. Praktis, pertunjukan padalam ini jadi pertunjukan wayang kulit untuk kali pertama.

“Waktu wayangan di Pulau Parang saya memang menjanjikan pertunjukan wayang kulit untuk warga Nyamuk, malam ini janji itu saya tepati,” ujar Andi, sapaan Dian Kristiandi, Jumat malam, (13/5/2022).

Lebih lanjut, Andi mengapresiasi kerukunan warga Pulau Nyamuk. Sebab, selain warga berlatarbelakang suku Jawa, Pulau Nyamuk juga dihuni warga dari suku Madura, Bajo, Bugis, dan Buton.

“Bukan hal yang mudah bisa rukun seperti ini. Silahkan masing-masing suku melestarikan budayanya sendiri-sendiri tidak usah saling mengejek. Larungan misalnya, kemarin dilaksanakan semua warga masyarakat dari berbagai suku,” kata Andi, politisi PDI Perjuangan.

Kepala Desa Nyamuk, Muazis, menyampaikan terimakasih kepada bupati Jepara yang telah menggelar pertunjukan wayang kulit. 

“Ini pertunjukan wayang kulit yang pertama di Nyamuk. Dan saya sendiri juga baru pertama ini nonton wayang kulit secara langsung. Jadi kami ucapkan terimakasih kepada pak bupati yang sudah menyuguhkan hiburan kepada kami yang selama ini belum pernah kami melihatnya. Semoga kesenian wayang tetap lesatari,” ujar Muazis.

Pertunjukan wayang kulit ini berjudul Semar Bangun Jiwa yang dibawakan dalang Ki Hadi Purwanto. 

Salah satu warga Desa Nyamuk, Toprikan (55) mengatakan sudah 30 tahun menetap di Pulau Nyamuk. Dia mengaku baru pertama kali melihat pertunjukan wayang kulit secara langsung. Toprikan pun mengaku bangga bisa melestarikan budaya yang ada di Jepara.

“Sudah lama menetap di sini, lebih 30 tahun. Baru pertama kali ini ada wayang, kalau dangdutan sering ke sini. Senang ya, soalnya nguri-uri budaya,” kata dia ditemui di lokasi.

Pulau Nyamuk merupakan salah satu pulau terpencil di Kecamatan Karimunjawa. Untuk sampai di sana membutuhkan waktu 2 jam dengan naik kapal dari Pulau Karimunjawa. 

Suasana yang masih asri di pedesaan terpancar di Desa Nyamuk warga yang ramah kepada pengunjung membuat kesan tersendiri ketika berkunjung di pulau kecil itu.
(FERDY)
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *