Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tinjau Ruang SD 4 Prambatan Kidul, Bupati Anggarkan Perbaikan Atap melalui APBDP 2021

Bupati Kudus HM Hartopo meninjau langsung atap SD 4 Prambatan Kidul yang sudah ambruk

KlikFakta.com, KUDUS – Menanggapi kejadian robohnya atap bangunan kelas di SD 4 Prambatan Kidul, Bupati Kudus H.M. Hartopo meninjau lokasi didampingi oleh Camat Kaliwungu, Kepala Disdikpora Kudus, Kepala desa setempat, serta Kepala sekolah, Kamis (2/9). 

Hartopo mengatakan ada tiga atap bangunan yang roboh di SD tersebut. 

“Seperti inilah kondisinya, saat ini ada tiga atap bangunan yang roboh di SD 4 Prambatan kidul akibat keropos dimakan rayap” terangnya. 

Pihaknya menghimbau pada pihak terkait untuk selalu melakukan koordinasi jika diketemukan fisik bangunan yang menghawatirkan. 

“Segera koordinasikan kepada kami melalui instansi terkait jika diketemukan fisik bangunan yang mengkhawatirkan, kita antisipasi sedini mungkin agar tidak sampai menelan korban akibat fisik bangunan yang tidak layak,” pesanya. 

Bupati Kudus didampingi Kepala Disdikpora datang langsung ke SD 4 Prambatan Kidul

Pihaknya juga memberikan apresiasi pada pihak terkait yang telah melakukan koordinasi tentang tindak lanjut pengalokasian anggaran yang dianggarkan pada APBD perubahan tahun 2021. 

“Saya apresiasi atas tindak lanjut Disdikpora, Kepala sekolah, dan tim pemantau lainya untuk mengalokasikan anggaran pada APBD perubahan tahun 2021,” ucapnya. 

Terakhir, Hartopo menyarankan agar dalam perbaikan atap sekolah nanti, menggunakan bahan baku dari baja ringan. 

“Karena tidak memakan anggaran terlalu banyak, nantinya bisa menggunakan bahan baku dari baja ringan. Selain memiliki kekuatan lebih, tentunya juga tidak akan keropos dimakan rayap,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala SD 4 Prambatan Kidul Himawanto mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak awal tahun 2021. Sekitar bulan Februari, atap kelas 1 sekolah tersebut runtuh. Diikuti kelas 2 dan 3 selang beberapa minggu. Di hari pertama PTM di Kabupaten Kudus ini, para siswa harus rela belajar tanpa bangku atau kursi.

“PTM hari ini kita menggunakan 5 ruang. Yaitu ruang kelas 4, 5, dan 6. Termasuk ruang serbaguna di lantai atas, dan mushola. Kenapa dipindah, karena ruangan kelas kita masih roboh. Belum tahu kapan akan dibenahi,” kata Himawanto

Ra
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *