Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Kudus, Moh Zubaedi didampingi Kasi Sarpras Anggun Nugroho mengecek kualutas baja ringan yang ada di SD 3 Wergu Wetan (foto : ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Banyaknya bangunan atap sekolah yang rusak, menjadikan perbaikannya diganti baja ringan yang semula banyak menggunakan kayu. Hal itu dilakukan lantaran rentan rayap dan dikhawatirkan tidak bisa bertahan hingga lama.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Moh Zubaedi
“Sekolah yang pakai baja ringan kategori banyak rayap. Pada waktu konsultan merencanakan itu melihat kondisi (lokasi sekolah yang rusak, red) yang banyak rayap, jadi diputuskan memakai baja ringan,” ujar Zubaedi, saat melakukan peninjauan pemasangan baja ringan di SDN 3 Wergu Wetan, Kudus.
Lebih lanjut, salah satu sekolah yang rentab akan rayap yakni SDN 3 Wergu Wetan. Apabila tetap menggunakan kayu untuk rehabilitasi atap sekolah, dikhawatirkan kekokohannya tidak bertahan hingga 5 tahun.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa pemakaian dan pemasangan baja ringan di SDN 3 Wergu Wetan sudah sesuai dengan harapan dinas.
“Ada beberapa sample yang sudah di cek, pakai gigasteel tipe Z. Memang sudah bagus, tebal, dan keker, sesuai dengan yang kita harapkan semoga hasilnya baik nanti,” katanya.
Zubaed memaparkan, jika ada 35 sekolah, baik sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mendapatkan kucuran dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 19 Miliyar untuk rehabilitasi fisik.
Masing-masing sekolah melakukan rehabilitasi yang berbeda-beda. Diantaranya, perbaikan atap, kusen pintu, tembok, dan lantai mengelupas.
“Kalau rata-rata rehabilitasi atap dan kusen, dari 31 sekolah itu ada 25 sekolah yang rehab atap memakai baja ringan karena rentan rayap,” tuturnya.
Terkait target perampungan sendiri, Kata Zubaedi, sekitar 120 hari atau pada november mendatang.
“Harapannya, semoga hasil pekerjaanya baik, sesuai dengan spek dan volume, sebagai mana dalam kontrak pekerjaan,” tukasnya.
Ra