Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Bayar Seikhlasnya, Wanita dari Demak Ikut Hapus Tato yang Digelar Avoka Kudus

Hanum sedang mengikuti penghapusan tato tahap awal (foto : ra)

KlikFakta.com, KUDUS – Banyak orang mendatangi base camp komunitas pencinta alam Advoka yang berada di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (25/9/2021). Salah satunya gadis dari Demak, Hanum Mawardani (17) yang ikut jadi peserta penghapusan tato.

Hanum mengaku, ingin menghapus tatonya lantaran ingin berhijrah. Tak hanya itu, dia juga ingin mencari pekerjaan kantoran. Dia mengetahui pengapusan tato dengan bayar seikhlasnya ini dari temannya yang di Kudus.

“Alasan saya menghapus tato karena ingin hijrah, ingin jadi orang yang lebih baik lagi. Saya juga ingin bekerja di kantoran jika nanti umur saya sudah 18 tahun,” katanya saat ditemui disela-sela penghapusan tatonya.

Lebih lanjut, saat ini ia menghapus 2 tato yang berada di tangannya. Satu ada di tangan kanan dan juga tangan kiri.

“Saya ada 3 tato, satu di pungung dan dua ditangan, tapi sementara saya hilangkan yang di tangan dulu,” ucapnya.

Hanum mengaku, terasa sakit saat diolesi dengan obat penghilang tato. “Rasanya sakit sekali, juga sangat panas. Bahkan lebih sakit waktu dihapus daripada membuat tatonya,” papar dia.

Ia juga menceritakan alasanya menato tangannya dikarenakan pergaulan. “Saya ingin menato tangan karena teman-teman ,” jelas Hanum.

Sementara itu, Purwanto (42) warga Bae yang juga salah satu peserta hapusan tato mengaku ingin menghapus tatonya lantaran ingin bertaobat. Ia mengetahui info tersebut dari temannya yang juga warga setempat.

“Karena sudah ada niat dari hati. Dan juga ingin lebih dekat dengan Tuhan,” katanya.

Purwanto mengaku sudah menato tubunya selama 20 tahun lebih. Ada 8 tato yang tersebar di punggung, dada, tangan dan juga kaki.

“Saat ini yang baru dihapus ditangan kiri dulu. Yang lainnya nanti bertahap pelan-pelan,” ujar dia.

Alasanya mengikuti penghapusan tato yang di gelar Avoka ini, lantaran biaya yang harus dikeluarkan tidak besar.

“Karena bayarnya seikhlasnya. Daripada uang Rp 10 juta hanya untuk laser saya lebih memilih penghapusan tato di sini (base camp Avoka),” ungkapnya.

Ra

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *