TARI KRETEK; Sejumlah murid TK Negeri Pembina Jati tengah menarikan Tari Kretek di lokasi sekitar Balai Jagong, Kudus sebelum terjadi pandemi. (*) |
Klikfakta.com, KUDUS – Menjadi satu-satunya Taman Kanak-kanak (TK) yang berstatus negeri di Kecamatan Jati, TK Negeri Pembina Jati terus bekerja keras dalam memberikan pendidikan terbaik bagi generasi emas penerus bangsa.
TK yang semula bernama TK Tunas Karya milik Desa Getas Pejaten yang berdiri pada 27 April 1975 ini beralih status menjadi TK Negeri Pembina Jati pada 5 Agustus 2008 di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus.
Semenjak menjadi TK negeri, TK Negeri Pembina Jati menjadi inspirasi bagi TK-TK yang ada di Kecamatan Jati. Bahkan selalu memotivasi untuk terus memberikan pendidikan terbaik pada generasi bangsa.
Kepala TK Negeri Pembina Jati, Lasminah mengatakan bahwa, TK Negeri Pembina Jati tak hanya memberikan materi pendidikan yang berkualitas saja, tapi juga terkenal dengan biaya SPP yang paling murah yakni Rp. 45 ribu perbulan tanpa tambahan biaya yang lain.
“SPP ini paling murah yang pernah ada. Tapi khusus untuk pandemi kami sudah berkoordinasi dengan wali murid dan mereka setuju adanya tambahan Rp. 5 ribu untuk operasional belajar dari rumah seperti untuk fotokopi materi yang diambil dan dikumpulkan orang tua tiap hari Senin,” katanya, kemarin (21/9/2020).
Lembaga yang memiliki visi “Unggul dalam Prestasi, Kreatif dan Berlandaskan Iman, Taqwa serta berakar pada budaya bangsa” ini lebih fokus pada pengembangan diri anak terutama pada pendidikan agama Islam, seni melukis dan mewarnai, seni tari, bahasa inggris, dan jarimatika.
“Kami yang semula memiliki 4 pengajar kini sudah memiliki 7 tenaga pendidik dan seorang tenaga kependidikan. TK kami juga memiliki sarpras yang memadai dan memiliki luas tanah 1, 503 meter persegi. Semoga ini dapat mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan yang kita harapkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lasminah menjelaskan, bahwa pentingnya peranan orang tua sekolah juga mengadakan kegiatan parenting. “Bahkan kami patungan sukarela untuk mendatangi orang tua yang tengah memiliki hajat, lahiran, atau ketika ada kematian,” ungkapnya.
Sementara itu, selama pandemi TK Negeri Pembina Jati melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring dan luring. Pembelajaran daring melalui video yang dibuat oleh para guru dan dikirimkan kepada orang tua melalui android.
“Sedangkan luring materi-materi pembelajaran selama seminggu kedepan diambil oleh para wali murid setiap hari Senin. Tahun ini kami mengalami penurunan biasanya ratusan siswa, saat ini hanya 77 anak didik. Kami juga melakukan kunjungan bagi anak yang orang tuanya tidak memiliki android,” terangnya.
Pada prestasi anak didik, TK Negeri Pembina Jati terkenal dengan juara menari, melukis dan mewarnai. Selama tahun 2019 saja TK ini mampu meraih tiga juara untuk tari dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.
“untuk tari, anak didik kami berhasil meraih Juara 1 lomba tari kreasi baru tingkat kabupaten dalam rangka gebyar PAUD 2019. Juara 1 lomba tari kreasi baru tingkat kecamatan gebyar PAUD juga tahun 2019. Dan juara 3 lomba tari kreasi milad MI Al Tanbih,” ujarnya.
Ia juga menyebut banyak kejuaraan yang berhasil diraih anak didik maupun pendidik yang pernah diraih dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Khusus untuk tari, pihaknya secara khusus mendatangkan pelatih tari untuk mengisi ekstrakurikuler. (*)