Kepala Disnakerperinkop UKM Kudus, Bambang TW.(KF-Adv)
|
klikFakta.com, KUDUS — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berupaya mendorong agar kecil, dan menengah (UKM) lebih maju dan naik level. Upaya tersebut dilakukan dengan berbagai cara yang bermuara pada menggiring pelaku UKM untuk mewujudkan harapan tersebut. Salah satunya, dengan cara memberikan pelatihan dan studi banding.
“Hal ini bertujuan sebagai gambaran inovasi dan membuka ide pelaku usaha UKM di Kudus,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop UKM) Kudus Bambang TW, baru-baru ini.
Ia mengatakan, usaha mikro menjadi basik dasar dan harus ada peningkatan naik level. Caranya dengan kreatif dan selalu update informasi. ”Sebenarnya potensi UMKM di Kudus untuk berkembang sangat terbuka lebar. Kami terus berupaya membantu mereka. Misalnya dengan mengajak ikut pameran, pelatihan, dan pembekalan,” terangnya.
Menurut Bambang, peningkatan level pelaku usaha yang sekarang ini difokuskan, terutama bagi yang sudah lama merintis. Pihaknya melakukan evaluasi dan pendekatan kepada pelaku usaha yang dianggap susah berkembang. Kemudian cari tahu pokok persoalan.
”Kami membantu dan memberikan motivasi supaya pelaku usaha tetap semangat mengelola usaha. Contohnya bidang pemasaran. Produk UKM kami bawa untuk pameran. Kalau ada yang berminat order langsung kami salurkan ke pelaku usaha tersebut,” tandasnya.
Dia menjelaskan, pengembangan usaha dimulai dari sumber daya manusia (SDM), olahan produk, kemasan, dan strategi pemasaran. Untuk permodalan, perbankan sekarang banyak yang memberikan pinjaman usaha. Jadi, bukan suatu hambatan usaha untuk berkembang.
Sementara itu, UKM di Kudus dua tahun ini menunjukkan ada kemajuan. Produk-produknya banyak dijumpai di toko oleh-oleh dan pasar swalayan. Seperti madu mongso, keripik, telur asin, kacang, dan lainnya.
Disnakerperinkop UKM sangat optimistis produk lokal Kudus mampu bersaing dengan produk lain. Baik dari kemasan maupun mutu produk. ”Tak mudah bisa masuk toko modern atau pasar swalayan. Harus ada kelengkapan seperti label halal, nomor seri dari BPOM, nomor izin PIRT, dan lainnya,” imbuhnya.
Data sementara ada 100 lebih yang sudah memasarkan produknya ke toko oleh-oleh dan pasar swalayan. Selain itu, pelaku usaha sekarang sudah melek teknologi. Penjualan tak hanya offline tapi juga lewat online. ”Bahkan ada yang produknya makin dikenal melalui pemasaran lewat media sosial (medsos),” ungkapnya.
Ia menambahkan, inovasi melalui online ternyata lebih variatif desain pemasarannya daripada offline. ”Beberapa UKM yang pernah ikut workshop pemasaran online ternama, berhasil menyerap ilmu. Kemudian dipadukan dengan kreativitas mereka sendiri,” pungkasnya.
klikFakta.com/089-WKZ/Adv
Wow, superb blog layout! How lengthy have you been running a blog for?
you make blogging look easy. The whole look
of your web site is fantastic, as smartly as the content material!
You can see similar here sklep internetowy
Hi! Do you know if they make any plugins to assist with Search Engine Optimization? I’m trying to
get my blog to rank for some targeted keywords but I’m not seeing
very good results. If you know of any please share.
Many thanks! You can read similar blog here: List of Backlinks