KlikFakta.com, Pekalongan – Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) kembali akan menggelar kegiatan bertaraf internasional. Kegiatan yang akan diselenggarakan pekan depan (27-29 Juli) di Kota Pekalongan diikuti oleh delegasi ulama dari 40 negara. Kegiatan serupa pernah dilakukan oleh Jatman pada bulan Januari 2016 kemarin di Kota Pekalongan dihadiri 9 ulama asal Timur Tengah dan beberapa mufti besar asal Amerika dengan agenda bahasan masalah “bela negara”.
Panitia kegiatan, KH Mirza Hasbullah menjelaskan, Konferensi Ulama Internasional ini akan mengambil tema pentingnya bela negara merupakan kelanjutan kegiatan yang sama yang pernah digelar ada Januari 2016 kemarin di Kota Pekalongan.
“Ini rangkaian kelanjutan dari Konferensi Ulama Internasional yang digelar pada bulan Januari lalu. Kemenhan memberikan respon bagus terhadap kegiatan tersebut sehingga ingin agar konferensi ulama bertemakan bela negara kembali digelar,” tuturnya.
Dikatakan, para pembicara yang terdiri dari para ulama tarekat dari dalam dan luar negeri, serta sejumlah tokoh di Indonesia diharapkan akan hadir dalam event tersebut. Sampai kemarin sudah ada lebih dari 60 ulama Internasional mengkonfirmasi akan hadir dalam konferensi internasional ini.
Beberapa Pembicara dalam Konferensi Ulama Internasional antara lain Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Rais Aam JATMAN), Menteri Pertahanan RI Jendral Purn Ryamizard Ryacudu, Syaikh Dr. Muhammad Adnan Al-Afyuni (Mufti Damaskus, Syiria), Syaikh Dr Adam Syahiduf (Chechnya), Syaikh Prof Dr Utsman Asy-Syibli (Amerika Serikat), serta KH Dr Muhammad Zainul Majdi (Gubernur Nusa Tenggara Barat).
Melalui konferensi tersebut, lanjut Mirza, para ulama ingin menegaskan bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin. Islam bukanlah teroris maupun tempat aktivitas ekstrimisme dan radikalisme.Bela negara dengan tarekat merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Dua hal tersebut akhirnya melahirkan konsep bahwa setiap anak bangsa memiliki kewajiban mencintai tanah air secara utuh.
“Fokus pembahasannya tentang bela negara. Nantinya diharapkan, konsep bela negara di Indonesia akan menjadi contoh oleh negara-negara lain,” ungkapnya, kemarin (22/7).
Disampaikan bahwa rangkaian kegiatan akan dimulai pada hari Senin (25/7) pagi, berupa pawai bela negara dan kirab merah putih dengan titik start Stadion Hoegeng dan finish di depan Gedung Kanzus Sholawat di Jalan Dr Wahidin, Kota Pekalongan. “Pada hari Selasa 26 Juli, para tamu undangan, para ulama dari luar daerah dan luar negeri mulai berdatangan,” ungkapnya.
Selanjutnya pada Rabu (27/7) diadakan acara pembukaan konferensi, secara resmi mulai pukul 09.30 hingga 11.30 Wib. Pembukaan rencananya digelar di halaman Gedung HA Djunaid Convention Center, di Kompleks Ponpes Modern Alquran Buaran, Kota Pekalongan.
Lalu pada hari Kamis (28/7) atau hari kedua pembukaan konferensi, ada kegiatan di Hotel Santika Pekalongan diikuti 300 ulama, serta pertemuan ulama ada di Gedung HA Djunaid diikuti 1.000 ulama domestik dan sebagian dari luar negeri.
“Pada hari Kamis (28/7) di Gedung HA Djunaid itu akan diikuti sekitar 1.200 ulama. Sedangkan di Hotel Santika akan ada konferensi yang diikuti sekitar 300 ulama thariqah dari luar negeri dan dalam negeri. Yang dari luar negeri ada sekitar 50, sedangkan dari dalam negeri ada sekitar 250 ulama,” bebernya.
Lalu rangkaian kegiatan akan ditutup pada hari Jumat (29/7) di Gedung Kanzus Sholawat. Penutupan diisi dengan pengajian thariqah dipimpin Rais Aam Jatman, Habib M Lutfi bin Ali bin Yahya. (KF-Ed-10)
Sumber: NU Online