KlikFakta.com, KUDUS – Jemaat Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus menggelar aksi teatrikal Jalan Salib dalam rangka memperingati Hari Paskah pada Jumat (18/4).
Sekira 200 jemaat gereja tersebut pun mengikuti Jalan Salib dengan penuh khidmat.
Ketua Majelis GKMI Tanjungkarang, Boedi Poedjijono menyampaikan, aksi teatrikal ini sebagai wujud visualisasi proses penyaliban Yesus.
Ia menjelaskan, jemaat ada yang berperan sebagai Yesus, Pontius Pilatus, tentara romawi, imam-imam kepala, pemuka agama Yahudi, Ibu Yesus, Murid Yesus, Bangsa Israel dan pengikut-pengikut Yesus yang masih setia.
“Prosesi ini dimulai dengan visualisasi pengadilan Yesus. Lalu ada penggambaran Yesus yang disiksa dan diarak serta disalib di Bukit Golgota,” jelasnya.
Ia mengatakan, aksi teatrikal dilakukan mulai dari halaman belakang gereja. Lalu dilanjutkan dengan berjalan menyusuri jalan perumahan di sekitar gereja sekitar 500 meter menuju halaman depan GKMI Tanjungkarang.
“Ini pertama kali di Kudus, prosesi Jalan Salib diadakan secara besar hingga ke jalan raya. Visualisasi pengadilan Yesus dilakukan di halaman belakang gereja, kemudian arak-arakan dilakukan ke jalan sekitar gereja serta proses penyaliban dilakukan di halaman depan gereja,” paparnya.
Boedi mengungkapkan tujuan diadakan prosesi drama Jalan Salib ini yaitu agar para jemaat dan umat Kristiani bisa benar-benar mengerti penderitaan Yesus untuk menebus dosa manusia.
Dirinya menyebut, jika selama ini proses penyaliban Yesus hanya disampaikan dalam bentuk cerita tulisan, kali ini divisualisasikan melalui aksi teatrikal.
“Jadi supaya jemaat dan umat bisa menangkap dengan persis seperti apa penderitaan yang dialami Yesus. Sehingga harapannya, para jemaat bisa memiliki rasa kepedulian dan kasih yang lebih besar kepada orang lain karena menyadari bahwa mereka juga mendapatkan kasih yang besar dari Yesus,” terangnya.
Setelah aksi teatrikal Jalan Salib, dilanjutkan acara Jumat Agung dengan dilakukan perjamuan suci. Kemudian, pada Minggu (20/4) juga akan ada Misa Paskah sebagai gambaran puncak kemenangan Yesus.
Pendeta Muda GKMI Tanjungkarang, Hendrajaya menambahkan, pesan yang ingin disampaikan kepada jemaat dan umat melalui drama Jalan Salib yakni supaya bisa memahami gambaran penderitaan Yesus yang sudah berkorban sepenuhnya secara jiwa dan raga.
“Jemaat bisa menyadari bahwa ketika mereka berdosa itu bisa bertaubat kembali mengikuti Yesus. Karena Paskah adalah buah bertobatan untuk merayakan kemenangan Yesus,” ungkapnya.
Kemudian, ia mengungkapkan kegiatan Jalan Salib di GKMI Tanjungkarang juga dipenuhi dengan nuansa toleransi. Pasalnya, kegiatan ini juga dibantu oleh para pemuda Karang Taruna Tanjung Karang dan Ansor Tanjung Karang serta TNi-Polri.