KlikFakta.com, KUDUS – Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kudus didapuk jadi percontohan mengatasi permasalahan sampah melalui pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) menggunakan alat pirolisis.
“Kami akan membantu desa mengoperasikannya secara maksimal terlebih dahulu, sehingga benar-benar terlihat manfaatnya dalam mengurangi permasalahan sampah di desa ini,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat mengunjungi mesin pirolisis di Desa Sidorekso, Minggu (23/3/2025) dikutip dari ANTARA.
Menurut Sam’ani, peralatan pirolisis yang digunakan bisa digandakan untuk diterapkan di desa lain.
Ia mengakui penggunaan mesin pirolisis membutuhkan dukungan banyak pihak lantaran syarat utama menggunakannya, masyarakatnya harus mau memilah sampahnya terlebih dahulu.
Pemerintah Desa Sidorekso, kata dia, memberlakukan sanksi kepada warganya yang enggan memilah sampah. Yakni tidak dilayani pengambilan sampahnya.
Berkat pengolahan sampah plastik jadi BBM ini, produksi sampah yang awalnya 3,5 ton per hari bisa berkurang sampai 20 persen.
“Sementara sampah organiknya diolah menjadi pupuk organik oleh PT Djarum Kudus, sehingga sampah residu yang tidak bisa diolah lagi berkisar 20-an persen saja,” ujarnya.
Nantinya, kata dia, Pemkab Kudus juga akan mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk dibuatkan alat serupa dengan kapasitas yang lebih besar, sehingga permasalahan sampah plastik di Kabupaten Kudus bisa tertangani dengan baik.
Kepala Desa Sidorekso Mochamad Arifin menambahkan, kunci keberhasilan pengolahan sampah memang dukungan dari masyarakat yang mau memilah, baik sampah plastik, organik, maupun residu.
Berkat pengolahan berbasis pirolisis ini, Arifin mengaku pemerintah desa bisa menghemat biaya solar lantaran menggunakan hasil pengolahan sendiri.
Adapun kapasitas pengolahan mesin tersebut, kata dia, setiap harinya berkisar 50 kilogram, sedangkan BBM yang dihasilkan berkisar 30-35 liter.
Hasil pengolahan menggunakan alat pirolisis berupa minyak tanah, sehingga bisa diolah lagi menjadi bensin atau solar.
Sebelum digunakan, bahan bakar yang dihasilkan dari pirolisis itu harus dijernihkan. Selain karena pekat, juga masih terdapat sejumlah kotoran. Sedangkan penjernihannya menggunakan bentonit atau semacam mineral dari tanah.