KlikFakta.com – Presiden Prabowo Subianto membuka acara Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang pada Rabu (4/12). Acara ini mengangkat tema Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, tokoh Muhammadiyah, para menteri kabinet merah putih dan elemen masyarakat lainnya yang terlibat dalam Milad ke 112 Muhammadiyah.
Dalam pidatonya, Prabowo menanggapi kritik terhadap pihak-pihak yang menyerang pemimpin. Ia menanyakan apakah siap untuk buka-bukaan mengenai kekurangan pemimpin sebelumnya.
“Semua pemimpin ada kekurangan, jangan memfitnah, jangan menyerang. Kita semua punya kekurangan, mau buka-bukaan? ya gak enak”, ujarnya sebagaimana dikutip dari kanal youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (4/12) Pagi.
Prabowo menekankan pentingnya menghormati orang yang lebih tua.
“Kita diajarkan nenek moyang kita, orang tua kita mikul dhuwur mendhem jero, orang tua hormati yang baik”, tegasnya.
Prabowo juga menjelaskan bahwa sebagai yang lebih muda harus berani juga mengkoreksi dengan cara yang baik.
“Kita sebagai yang muda, berani juga ngoreksi, tapi ngoreksinya dengan cara yang baik yang sopan”, imbuhnya.
Prabowo menyampaikan bahwa ia dikalahkan oleh Jokowi termasuk menteri-menterinya. Prabowo menekankan bahwa perbedaan itu biasa, namun setelah itu harus bekerjasama.
“Saya ini dikalahkan oleh Pak Jokowi, dan menteri-menteri saya banyak yang ikut mengalahkan saya, tapi sudah. Perbedaan itu biasa, persaingan itu biasa saudara, tapi sesudah itu ayo kerjasama”, ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa perbedaan pendapat harus disikapi dengan kearifan dan mengoreksi serta memperbaiki ketika ada kesalahan.
“Perbedaan pendapat bagi saya harus kita sikapi dengan kearifan, dan kalau ada kesalahan kita koreksi, kita perbaiki”, tegasnya.
Prabowo menyampaikan optimisme dalam menghadapi tantangan yang ada, terutama pihak-pihak yang mendiktenya.
Mengakhiri pidatonya pada acara ini, Prabowo mengajak bersama tokoh-tokoh Muhammadiyah, komponen, dan organisasi lain untuk bersatu mencari titik persamaan atas nama bangsa dan negara.
“Mari kita bersama-sama dengan semua komponen lain, semua organisasi lain, banyak perbedaan tapi carilah titik-titik persamaan untuk bangsa dan negara”, pungkasnya.