Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pagelaran Wayang Kulit Lakon ‘Parikesit Jumeneng Ratu’ Meriahkan HUT Kudus ke-475

lakon ‘Parikesit Jumeneng Ratu’ di pagelaran wayang kulit di Balai Jagong Kudus, Selasa (17/9/2024) malam. 

KlikFakta.com, KUDUS – Tiga dalang kenamaan tampil membawakan lakon ‘Parikesit Jumeneng Ratu’ di pagelaran wayang kulit di Balai Jagong Kudus, Selasa (17/9/2024) malam.

Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus ini menjadi satu dari serangkaian acara memperingati Hari Jadi Kota Kudus ke-475.

Ki Agung Prabowo, Ki Bayu Kusuma Aji dan Ki Tetuko Timur Nugroho ialah para dalang muda yang tampil bergantian dalam pagelaran wayang kulit ini.

Ratusan masyarakat pun antusias hadir menyaksikan pagelaran wayang kulit ini.

”Pagelaran wayang kulit ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk komitmen menjaga dan melestarikan warisan budaya dan kesenian yang telah diwariskan oleh para leluhur. Wayang kulit ini mengandung nilai luhur yang sangat mendalam di segi moral, spiritual, ataupun sosial.” kata Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah dalam sambutan, Selasa (17/9/2024) malam.

Ia mengatakan, kisah lakon Parkesit Jumeneng Ratu dalam pagelaran wayang kulit ini menjadi sebuah perenungan atas perjuangan, kebijaksanaan, dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam menjaga dan memajukan negeri yang dipimpinnya.

”Lakon ini juga menjadi pengingat bahwa perubahan dan perkembangan yang dialami Kudus selama ini adalah hasil dari kepemimpinan yang baik serta proses sejarah yang panjang. Kota Kudus, dengan sejarah panjang dan kekayaan budayanya, selalu menjadi simbol keharmonisan antara budaya tradisional dan kemajuan zaman,” jelasnya.

Di usia Kudus yang ke-475 tahun ini, pihaknya mengajak masyakat Kudus untuk memperkuat jati diri sebagai masyarakat yang cinta budaya, berdaya saing dan berwawasan luas.

Pihaknya juga berharap agar generasi muda bisa selalu semangat dalam melestarikan dan mencintai budaya lokal milik Kudus.

”Dengan menjaga budaya dan tradisi, kita tidak hanya menghormati para leluhur, tetapi juga turut berperan dalam membangun masa depan yang lebih baik, dengan tetap berakar pada nilai-nilai kebudayaan yang kita junjung tinggi,” ucapnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *