Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Munawir Aziz Dinonaktifkan dari Stafsus Pj Bupati Kudus

KlikFakta com, KUDUS – Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie memutuskan menonaktifkan Munawir Aziz sebagai staf khusus setelah fotonya bersama Presiden Israel Isaac Herzoq viral.

Seperti diketahui, Munawir Aziz bersama empat warga Nahdliyin lain menemui Presiden Israel beberapa waktu lalu.

“Per hari ini (Kamis, 18/7) yang bersangkutan kami nonaktifkan sebagai staf khusus Pemkab Kudus,” katanya. Dilansir dariĀ ANTARA, Kamis.

Hasan mengakui sudah mengklarifikasi langsung kepada Munawir.

“Sesuai dengan arahan PBNU, saya juga sudah menyimak dan minta klarifikasi. Secara personal minta maaf atas situasi yang kemarin,” ujarnya.

Untuk itu, dia memutuskan Munawir Aziz nonaktif dari staf khusus Pemkab Kudus per tanggal 18 Juli 2024.

Hasan menegaskan pertemuan kelima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel adalah urusan pribadi.

Namun, yang terjadi sebelumnya tentu melukai perasaan umat muslim menimbang situasi Israel, Gaza, dan Palestina.

“Klarifikasinya juga hampir sama dengan yang dilakukan PBNU sebelumnya,” ujarnya.

Pernyataan PBNU

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengaku telah meminta klarifikasi pada pihak yang terlibat pertemuan dengan Presiden Israel.

Ia pun mengungkapkan permintaan maaf atas apa yang dilakukan kadernya.

“Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024). Dilansir dariĀ detiknews.

Gus Yahya mengatakan pihak yang mengundang lima orang Nahdliyin untuk bertemu Presiden Israel Isaac Herzog yakni lembaga swadaya masyarakat (LSM) advokat. Gus Yahya menyebut lembaga bidang hukum itu terafiliasi dengan Israel.

“Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Gus Yahya.

Mengundurkan diri atau diberhentikan

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan dua opsi kepada lima kader NU atau Nahdliyin itu.

“PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” kata Gus Ipul dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (18/7).

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *