klikFakta.com, JEPARA – Program kota pintar atau smart city yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten, sejak tahun 2018 hingga sekarang berjalan baik. Ada beberapa hal yang masih perlu peningkatan, salah satunya mengenai interoperabilitas untuk bertukar data. Catatan itu pun sudah masuk di dalam daftar prioritas penyelesaian.
Capaian pelaksanaan program tersebut dipaparkan oleh Pemkab Jepara, kepada tim asesor _smart city _ Kemenkominfo secara virtual, Rabu (8/11/2023). Paparan untuk evaluasi tahap II ini, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Sujatmiko yang mewakili Penjabat Bupati Jepara.
Ia juga terhubung bersama Kepala Diskominfo Arif Darmawan, beserta para pimpinan maupun utusan perangkat daerah terkait dari ruang Command Center Sekretariat Daerah.
Berdasarkan pemaparan Sekda Edy, dalam mewujudkan Jepara menjadi kota pintar terdapat enam dimensi yang sudah berjalan. Aplikasi pelayanan perizinan bernama Jepara Online Smart Service, atau disingkat JOSS dipilih sebagai inovasi program percepatan pada dimensi pemerintahan yang cerdas (smart governance). “Ini melayani sebanyak 74 perizinan non-OSS yang implementasinya dimulai Oktober 2021,” ujarnya.
Program percepatan berikutnya ialah inovasi Tourism Information Center atau TIC. Sebuah portal informasi wisata sebagai dimensi pencitraan kota yang cerdas (smart branding). Lalu, ada Sistem Monitoring CSR disingkat Simoncer pada dimensi tata kelola perekonomian yang cerdas dan adaptif (smart economy).
Inovasi selanjutnya, Sistem Informasi Manajemen Puskesmas disingkat Simpus. Platform digital yang terintegrasi dengan BPJS tersebut masuk pada dimensi tata kelola kehidupan yang lebih baik (smart living). Kemudian, ada program Nikah Keren untuk dimensi kehidupan masyarakat yang cerdas (smart society). “Nikah Keren ini program perencanaan untuk menurun angka pernikahan dini. Upaya tersebut juga demi mengatasi persoalan stunting pada anak,” kata Edy.
Terakhir, pada dimensi tata kelola lingkungan yang cerdas (smart environtment) ada program Desa Mandiri Sampah. Inovasi ini pun bersanding dengan program Jemput Sampah Terpilah, program Bank Sampah, serta aplikasi angkutan sampah bernama Sistem Informasi Angkut Sampah atau disingkat Siangsa.
Edy Sujatmiko berharap, dari momen evaluasi ini kendala-kendala yang ada bisa teratasi. Di sisi lain, dia juga menuturkan bahwa secara umum implementasi smart city berjalan dengan baik. Lanjutnya, pemkab akan terus berkomitmen mewujudkan Jepara menjadi kota pintar. (ADV)