KlikFakta.com, KUDUS – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus mengunjungi sekretariat kantor Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW), Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam rangka peninjauan aktivitas perpustakaan yang ada di Kota Kretek.
Kepala Dinarpus Kudus, Sam’ani Intakoris mengatakan kegiatannya ini tidak hanya hanya berkutat pada buku dan literasi. Melainkan juga meluas di bidang pengembangan budaya dan kesenian seperti teater, pantomim, kaligrafi, tari dan sebagainya.
“Kami sangat mengapresiasi anak-anak muda yang telah mengembangkan pembelajaran, ini adalah bagian dari literasi dan pemberdayaan manusia yang harus terus dikembangkan,” ujarnya saat ditemui Senin (2/9).
Lebih lanjut, pihaknya mengaku siap menjalin komunikasi dan kolaborasi yang lebih intens dalam menjarkan anak muda dan mengembangkan literasi di Kabupaten Kudus.
“Folklor gang diangkat oleh KBPW sangat beragam. Mereka berbicara tentang kemuriaan, sejarah, punden belik, folklor macan muria, yang divisualkan salah satunya lewat film. Ini sangat menarik bagi kalangan muda,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Program KBPW, Muhammad Farid menyambut baik kunjungan dari Dinarpus Kudus. Menurutnya, kunjungan ini bisa mempererat silaturahmi dan kerjasama antar KBPW dengan Dinarpus.
Sejauh ini, KBPW juga sering kolaborasi dengan Dinarpus Kudus. Terakhir, kata dia, tim Lumbungbaca bekerjasama untuk lomba perpustakaan desa.
“Perpustakaan Lumbungbaca mewakili Kudus dalam penghargaan nugra jasa dharma pustaloka kategori masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, Farid turut menceritakan sejarah singkat perjalanan KBPW hingga bisa berkembang sampai sekarang ini.
“Kbpw terbentuk awalnya dari tahun 2014, berawal dari kesenian teater desa, lalu tahun 2020 mengikuti lomba film pendek Cerita Budaya Desaku dari Kemendikbud RI dan mendapat juara 2 kategori narasi terbaik dari 30 besar desa budaya se-Indonesia,” tambahnya.
Farid menambahkan, pengembangan dan pemetaan terus dilakukan. Dengan melibatkan anak-anak muda, pelajar dan mahasiswa menekuni sesuai bidang yang diminati.
“Pengembangan di semua lini, sesuai passion mereka, jadi kita tinggal memetakan hingga bisa berjalan beriringan,” tandasnya. (JIM/GIAN)