KlikFakta.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kampanye antikorupsi dapat dilakukan dengan cara yang kekinian.
Melakukan kampanye antikorupsi secara kekinian merupakan upaya menumbuhkan optimisme, melakukan tindakan yang baik, serta berintegritas tanpa korupsi.
“Ada KIM (kelompok informasi masyarakat) tadi seumpama, terus sampaikan ke medsos (media sosial) agar jangkauannya luas,” ujarnya.
Ganjar mengungkapkan hal itu saat pengukuhan Komunitas Penyuluh Anti-korupsi dan Ahli Pembangunan Integritas (Kompak-API) Jateng. Bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Senin (7/8/2023).
Ganjar menerangkan, Kompak-API Jateng merupakan agen untuk bisa melakukan penyuluhan antikorupsi.
Sebelumnya, Ganjar juga menjelaskan potensi korupsi bisa dibendung dengan pemberdayaan dan penguatan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP).
Karenanya, APIP harus berperan aktif untuk memastikan pengelolaan pemerintah di daerah berjalan efektif dan efisien.
“APIP (Inspektorat) harus maju dulu. Maka kita berdayakan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menerangkan, Provinsi Jawa Tengah, merupakan provinsi pertama yang melakukan replikasi program desa antikorupsi.
Di tahun ini, penilaian di tingkat kabupaten dilakukan September nanti.
“KPK berharap peran serta masyarakat atau desa yang dinilai dapat benar-benar jadi contoh,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menegaskan bahwa Pemkab Jepara siap menindaklanjuti arahan tersebut.
Dia sepakat dengan slogan Jawa Tengah “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”, tidak korupsi dan tidak bohong.
“Terbukti kita berhasil pertahankan predikat WTP, ke-13 kalinya secara berturut-turut,” ujarnya.