KlikFakta.com, JEPARA – Dilema menghinggapi rencana penutupan tambak udang di Karimunjawa. Pasalnya tambak yang telah ada selama puluhan tahun itu merupakan mata pencaharian utama ratusan warga.
Ketua perstuan Tambak Udang se-Karimunjawa, Teguh Santoso dalam audiensi barsama DPRD Jepara pada Selasa menyebut 330 KK menggantungkan hidup dari menambak.
“Jadi ada 330 kepala keluarga yang bergantung ekonominya pada tambak udang,” kata Teguh.
Ia mengatakan tambak udang di Karimunjawa telah ada sejak 1986. Tak ayal, wacana penutupan tambak udang mendatangkan dilema bagi masyarakat.
Menurut Teguh, keputusan menutup secara sepihak akan merugikan penambak. Teguh menilai beberapa pihak terus menginginkan penutupan tambak udang.
Meskipun demikian, ia mengaku ada isu pencemaran lingkungan yang jadi masalah penting dalam rencana penutupan.
Teguh mengaku masyarakat keberatan dengan rencana tersebut. Soal kritik lingkungan, Teguh mengatakan ia tak masalah dengan kritik pihak penolak tambak.
Namun, menurutnya kritik tersebut harus dibarengi solusi.
“Kalau tambak (udang) mengakibatkan suatu (dampak) negatif jangan ditutup. Tapi beri (kami) arahan,” katanya.
Dalam audiensi dengan DPRD Kabupaten Jepara, Teguh bersedia membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai aturan pemerintah.