KlikFakta.com, KUDUS – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bangsa yang terdapat beragam suku dan budaya. Perbedaan antar latar belakang ini mampu disatukan dalam kebhinekaan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus H.M. Hartopo ketika membuka Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Kebhinekaan di Gedung MWCNU Gebog, Jumat (7/10) malam.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kudus, Camat Gebog, Unsur MWCNU, Karang Taruna Kecamatan Gebog, FKUB, dan undangan lainnya.
“Kita memiliki banyak perbedaan, tapi kita punya dasar negara. Punya rasa persatuan dan kesatuan di dalam Kebhinekaan,” ungkap Hartopo.
Dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini, masyarakat harus bijak dan teliti dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Karena medsos menjadi lahan favorit bagi penyebaran informasi palsu.
“Perlu diketahui, sepanjang tahun 2021 lalu, Kementerian Kominfo mencatat pemutusan akses terhadap 565.449 konten negatif yang ada di medsos. Karena medsos menjadi lahan favorit bagi penyebaran informasi hoax yg tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Parahnya lagi, dibagikan tanpa memperdulikan efek yang ditimbulkan,” katanya.
Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mempererat jalinan silaturahmi dan mengembangkan sikap saling menghormati serta membangun semangat toleransi. “Jaga persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman disintegrasi. Apapun perbedaan etnis maupun agama, selama dalam bingkai Pancasila harus kokoh dan terus bersatu,” pesannya.
Wawasan kebangsaan diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Sebagai warga negara, tentu masyarakat harus memahaminya.
“Wawasan Kebangsaan bisa diartikan sebagai sebuah pemahaman mengenai semangat kebangsaan dan rasa memiliki bangsa yang utuh dalam persatuan dan kesatuan sebagai sumber keutuhan dan kekuatan bangsa,” pungkasnya. (*)