Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kebangkitan Lagu Bernada Kebencian terhadap Muslim di India

KlikFakta.com – Lagu bernada kebencian pada umat muslim di India sedang menjadi tren. Sandeep Chaturvedi (26) adalah salah satu penyanyi yang mendapat ketenaran dari lagu ujaran kebencian itu.

Salah satu lagu yang direkam berkisah tentang masjid yang menjadi kontroversi setelah umat Hindu mengklaim hak untuk beribadah di sana. Dilansir dari BBC pada Selasa (9/8/2022), lagu itu dipenuhi sindiran terhadap umat muslim.

Lagu Chaturvedi jadi bagian tren di Youtube dan media sosial lain yang mana pendukung Hindu sayap kanan mengutarakan kebenciannya pada umat Islam.

Liriknya kasar atau mengancam. Mereka biasanya didasarkan pada anggapan bahwa umat Hindu telah menderita selama berabad-abad di tangan umat Islam, dan sekarang waktunya mengambil kembali.

Penulis dan analis politik Nilanjan Mukhopadhyay mengatakan, selain sebagai sumber pendapatan, musik semacam itu juga menarik perhatian bagi penyanyi.

Tapi baginya, ini bukan musik. “Ini adalah seruan perang. Seolah-olah musik digunakan untuk memenangkan perang. Ini adalah penyalahgunaan musik dan ini telah terjadi selama bertahun-tahun,” ungkapnya.

Awalnya, Chaturvedi memproduksi lagu renungan sekitar satu dekade lalu. Tapi dia mengubah taktik dan memutuskan membuat lagu tentang “Hinduisme dan nasionalisme” untuk mengubah citranya.

Lagu yang diproduksinya pada 2016 menjadi sensasi diantara kelompok nasionalis Hindu sayap kanan.

Lagunya berisi peringatan kepada komunitas muslim tentang apa yang akan terjadi saat nasionalis Hindu bangkit.

Lagu ini dilihat jutaan kali sebelum akhirnya akun Youtube Chaturvedi ditangguhkan karena ribuan keluhan. Dia menyalahkan umat muslim karena melaporkan lagunya sebagai konten tidak pantas.

Dia menyesal kehiangan jutaan pelanggan. Meskipun tidak menyebut berapa pendapatan dari Youtubenya, dia mengatakan biaya pembuatan video klipnya memakan biaya 20.000 rupee atau sekita Rp 3,7 juta.

“Saya tidak menghasilkan banyak uang dari YouTube. Yang lebih penting adalah pengakuan yang saya dapatkan sebagai penyanyi nasionalis-revolusioner,” tegasnya.

Chaturvedi telah membuat saluran baru di YouTube. Namun jumlah penayangan pada beberapa konten yang diunggahnya belum menggembirakan. Dia berharap bisa mengubahnya dengan lagu terbarunya.

Chaturvedi tidak menyesal sering dituduh menargetkan Muslim melalui musiknya/ “Jika saya memohon dengan tangan terlipat untuk mendapatkan apa yang menjadi milik saya, apakah anda setuju? anda tidak akan melakukannya. Jadi kita harus provokatif, bukan?”

Pemusik lain yang memproduksi lagu bernada kebencian adalah Upendra Rana. Misinya untuk “memperbaiki” sejarah dan membuat lagu untuk pejuang Hindu di mana penguasa Muslim digambarkan sebagai penjahat.

“Banyak hal yang benar telah disembunyikan sementara kepalsuan telah dikenakan pada kita,” klaimnya saat berbicara tentang sejarah yang diajarkan di sekolah.

Rana mengatakan bahwa dia mendapat penghasilan tetap dari video yang dia unggah di YouTube.

“Kami membawa mata uang asing ke India. YouTube membayar dalam dolar,” katanya, menunjuk ke YouTube Silver Play Button yang terpasang di dinding yang berbagi ruang dengan gambar dan potret pejuang Hindu.

Sejak Rana beralih dari menggubah lagu-lagu renungan dan romantis menjadi lagu-lagu yang bernuansa “historis”, dia menjadi semacam bintang di Dadri. Dia memiliki hampir 400.000 pelanggan di YouTube dan banyak lagunya telah dilihat jutaan kali.

(MM)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *