KlikFakta.com, Nasional – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan turunnya harga minyak goreng menyumbang deflasi sebesar 0,02 persen pada Juni lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono mencatat rata-rata harga minyak goreng curah pada Juni senilai Rp 16.970 per kg. Turun dari bulan sebelumnya Rp 19.220 per kg.
Adapun minyak goreng kemasan turun dari Rp 23.240 per liter menjadi Rp 23.220 per liter.
“Penurunan harga minyak curah tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak goreng kemasan,” kata Margo dalam konferensi pers, Jumat (1/7/2022).
Inflasi bulan Juni mengalami kenaikan ke level 0,61 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dari Mei lalu sebesar 0,4 persen mtm.
Dengan laju inflasi bulanan tersebut, kata Margo, inflasi tahunan kalender mencapai 3,19 persen year to date (ytd) serta inflasi tahunan tembus 4,35 persen year on year (yoy).
Lonjakan harga minyak goreng beberapa bulan sebelumnya mengerek lonjakan inflasi. Karena itu pemerintah mengintervensi tata niaga dan menetapkan harga khusus untuk minyak curah senilai Rp 14.000 per liter.
Strategi tersebut dilakukan guna fokus menurunkan harga minyak goreng.
Pemerintah pun menetapjan kuota domestic market obligation (DMO) minyak goreng curah setidaknya 300 ribu ton per bulan mulai Juni. Jumlah itu lebih tinggi dari rata-rata kebutuhan bulanan 232 ribu ton. Diharapkan dengan pasokan yang melimpah harga akan terus turun.
(MM)