Foto peninjaun Majelis Hakim pada rumah korban pembangunan The Sato Hotel beberapa waktu yang lalu ( foto : ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Sidang kesimpulan persoalan pembangunan The Sato Hotel yang berada di Jalan Pemuda, Desa Kramat, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus yang sudah dijadwalkan pada Kamis 9 September 2021 ditunda hingga pekan depan oleh Majelis Hakim.
Diketahui, Majelis Hakim menjadwalkan sidang kesimpulan setelah adanya tinjauan lapangan yang sudah dilakukan.
“Sidang hari ini ditunda minggu depan. Kamis depan sidang kesimpulan lagi,” kata Dewantoro Humas 2 Pengadilan Negeri Kudus, Kamis (9/9/2021).
Pihaknya menjelaskan, adanya penundaan sidang lantaran majelis hakim yang bertugas dalam persidangan kesimpulan antara The Sato Hotel dan warga setempat tidak lengkap. Sehingga persidangan tersebut harus dilakukan. “Kebetulan ketua majelis hakimnya ada tugas di luar kota,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk pihak The Sato Hotel maupun warga sudahlengkap, juga pengacara yang mendampingi turut hadir.
“Setelah sidang kesimpulan, nanti baru ada penjadwalan sidang keputusan,” papar dia.
Sementara itu, salah seorang warga penggugat Benny Gunawan mengaku, adanya penundaan dalam sidang kesimpulan tidak mempermasalahnya.
Lanjut Benny, ia juga akan selalu mengikuti segala prosedur hukum yang berlaku.
“Kami biasa aja, tidak masalah (penundaan sidang, red) . Ini ditunda pekan depan ya kami ikut aturan dan prosedur saja. Memang tadi pemimpin Majelis Hakimnya belum bisa hadir, baru dinas keluar kota. Kami memahami itu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pembangunan hotel tersebut diduga menjadi penyebab tiga rumah di RT 8 RW 3 rusak, bahkan nyaris ambruk.
Rumah-rumah yang rusak tersebut diketahui milik Benny Gunawan, Beny Junaedi dan Wiwik Kurniawan. Kasus terseput pun sudah dibawa ke ranah hukum oleh warga yang merasa dirugikan, dan sidang pun tengah bergulir.
Persidangan polemik tersebut juga sudah berulang kali digulirkan. Jumat (27/8/2021) lalu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kudus juga meninjau secara langsung ketiga rumah penggugat yang merasa dirugikan dengan pembangunan hotel tersebut.