Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hartopo : Guru yang Tak Mau Suntik Dosis Kedua Tak Boleh Ngajar Dulu

Penyuntikan vaksin dosis pertama pada guru (foto : ra)

KlikFakta.com, KUDUS – Mendengar adanya info soal tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Kudus tidak mau divaksin covid-19 dosis kedua, Bupati Kudus HM Hartopo melarang mengajar secara tatap muka.

“Guru yang tidak mau suntik vaksin (covid-19) dosis kedua, tidak boleh mengajar,” kata Hartopo.

Lebih lanjut, Hartopo tak segan-segan menerbitkan surat edaran terkait hal tersebut. Jika nantinya didapatkan laporan kongkrit adanya guru yang tidak mau divaksin dan mendapat masukan untuk segera menerbitkan surat edaran.

Pihaknya tidak ingin mendengarkan, tentang alasan tidak mau divaksin lantaran takut disuntik. Hartopo pun meragukan, para guru yang tidak mau divaksin kurang pemahaman tentang pentingnya vaksin.  

“Guru yang tidak mau divaksin dosis kedua, berarti dia belum tahu fungsi dan manfaat vaksinasi. Kalau dia sudah tahu, sekarang vaksin bukan hanya untuk membentuk herd immunity, tapi juga menjadi perlengkapan pendidikan. (Mengurus) Sertifikasi kan juga masuk dalam aplikasi Peduli Lindungi,” terang Hartopo.

Lebih lanjut, Hartopo sendiri sudah sejak lama menjelaskan tentang pentingnya vaksinasi. Terkhusus bagi para guru yang menjadi garda terdepan pendidikan di Kudus. Sementara vaksinasi menjadi salah satu tameng untuk mencegah penularan virus tersebut.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin membujuk guru agar mau divaksin. 

Menurutnya, jika sebelumnya guru sudah berani disuntik vaksin pertama, suntik vaksin kedua seharusnya tidak ada masalah.

“Nanti kita oyak-oyak (paksa red) agar mau divaksin. Kita juga akan minta bantuan Korwil. Vaksin pertama berani, masak yang kedua malah nggak berani. Harus mau,” kata dia.

Harjuna menduga, jika guru yang tidak mau disuntik vaksin kedua memiliki alasan bermacam-macam. Yakni karena disebabkan tekanan darah tinggi, penyintas covid, atau alasan lainnya. 

“Tapi kalau karena takut, kita akan beri masuk ke mereka. Setelah vaksin kedua, biar bisa segera mengajar,” katanya.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus diketahui ada ratusan guru di Kudus yang tidak mau disuntik vaksin dosis kedua. Bekerjasama dengan pihak puskesmas, DKK sudah mengupayakan agar mereka mau divaksin. Pihak DKK juga mengungkapkan rasa khawatirnya, sebab jika sampai 6 bulan vaksin tidak segera disuntikkan, vaksin sudah tidak bisa digunakan. 

Oleh sebab itu, pihak DKK terus berusaha memaksa dan meminta bantuan agar ratusan guru yang tidak mau divaksin berubah fikiran.

Ra

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *