Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tahu Bakso Sayur Melejit dan Satu-satunya di Kudus Kini Melejit di Masa Pandemi

Proses pembuatan tahu sayur

KlikFakta.com, KUDUS  – Inovasi tahu bakso yang dikombinasikan dengan sayuran satu-satunya di Kabupaten Kudus, mampu melawan sulitnya pemasaran di masa pandemi covid-19. Justru, usaha tahu bakso sayur yang dirintis diawal pandemi ini, semakin hari malah semakin melejit.

Pengusaha Tahu Bakso Sayur Mas Bayu, Ahmed Bayu Segara, menjadi pionir pertama dan belum ada saingannya hingga saat ini, mengaku merintis usahanya di awal pandemi virus covid-19.

Sempat merasa tidak percaya diri, Bayu tetap memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan lewat media sosial.

“Sempat ada outlet di dekat UMK, tapi sepi karena masa pandemi, dan mahasiswa pada belajar dari rumah,” ujarnya.

Selang beberapa bulan, lanjut Bayu, akhirnya produk kulinernya mulai banyak di kenal masyarakat. Bahkan, saat ini dia memiliki lebih dari 30 reseller dan pelanggan yang tersebar di wilayah Kudus, Jepara, Demak, dan Pati.

Dalam sehari, Bayu bisa memproduksi tahu bakso sayur sebanyak 30-40 box. Sementara omzet yang bisa dia dapat dalah sehari bisa menjadi 5,5 juta.

“Kalau lagi ramai ramainya, kita bisa memproduksi hingga 60 box dalam sehari,” tambahnya.

Masih kata Bayu, selain satu-satunya yang merintis usaha tahu bakso sayur di Kudus, pilihan varian isian yang beraneka-ragam. Mulai dari, original, mercon, mozarella, udang, daging, hingga mix.

Sementara sayur yang digunakan pada olahan tahu bakso ini adalah wortel, seledri, dan daun bawang. Bayu juga tidak menggunakan tepung terigu sebagai bahan adonan, melainkan tepung tapioka. Sehingga aman bagi pihak yang sedang menjalani program diet.

“Best seller (penjualan terbanyak, red) itu daging dan mercon,” tambahnya.

Setelah berjuang membangun usaha selama hampir 2 tahun, Bayu berharap para pengusaha lain bisa tetap optimis melawan sulitnya masa pandemi seperti sekarang ini. Supaya pergeliatan ekonomi bisa tetap berjalan meskipun pergerakan sosial dibatasi dengan sangat ketat.

“Masa sepi order tentu ada, apalagi pas di awal-ala dulu, tapi teman yakin dan terus pasarkan lewat teman ke teman juga media sosial,” pungkasnya.

RA

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *