Kepala Desa Temulus bersama salah satu pengunjumg WJS (foto:klikfalta.com) |
KlikFakta.com, KUDUS – Untuk mengembangkan kawasan Wisata Jeratun Seluna (WJS) yang berada di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di bawah nangungan Pemerintah Desa (Pemdes) mulai sejak Januari 2020 lalu, Pemdes setempat bakak menggandeng investor, baik dari dalam wilayah maupun luar Kota Kudus.
Kepala Desa Temulus, Suharto mengatakan, untuk mengembangkan destinasi wisata air tersebut, dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Sedangkan anggaran yang ada, tidak cukup untuk membuat WJS lebih apik dan menarik wisatawan lebih banyak. Dengan demikian, perlu menggandeng pihak ketiga agar WJS lebih menarik.
“Kami persilahkan investor yang ingin ikut mengembangkan WJS ini,” ujar Suharto, baru-baru ini.
Soal perizinan, Suharto mengaku sudah mendapat ‘lampu hijau’ dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, terkait pengelolaan sungai tersebut.
Selain itu, destinasi wisata yang dibangun sejak awal 2020 itu, pun sudah mendapat pengakuan dari Pemkab Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus.
Kendati demikian, pihaknya mengakui belum dapat mengembangkan WJS secara optimal karena keterbatasan anggaran. Sementara ini, yang dapat disuguhkan kepada wisatawan diantaranya tiga unit perahu, untuk mengelingi Sungai Juana dengan harga tiket Rp 5 ribu per orang. Serta beberapa spot foto dengan pemandangan sungai dan area persawahan.
“Kami harapkan, dengan adanya investor nanti, WJS bisa berkembang dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa,” ujarnya.
Disinggung soal jumlah pengunjung, Suharto menuturkan, WJS dipadati pengunjung pada akhir pekan. Dia memperkirakan, pada hari Sabtu jumlah pengunjung mencapai 300-an orang, sedangkan pada hari Minggu bisa mencapai 1.000 orang.
“Namun saat pandemi Covid-19 kemarin, sempat mengalami penurunan. Tetapi akhir-akhir ini sudah mulai banyak lagi,” tuturnya.
Suharto menambahkan, pihaknya juga berharap agar BBWS segera melaksanakan normalisasi Sungai Juana itu. Selain untuk mengembalikan lebar sungai, juga untuk perluasan kawasan WJS.
“Kami sudah usulkan untuk normalisasi sungai ini, tetapi belum ada tindak lanjutnya,” tandasnya.